Melakukan investasi dengan cara mengelola portfolio yang disesuaikan dengan profil risiko anda secara keseluruhan adalah sangat bijaksana. Profil risiko anda tahun ini bisa jadi berbeda dengan tahun sebelumnya. Lakukan penilaian profil risiko anda secara berkala untuk mendapatkan hasil imbalbalik yang diharapkan dan konsisten dengan tingkat risiko yang ditoleransi sesuai profil risiko anda.
Perhatikan instrumen keuangan pada portfolio investasi anda, perlukah beberapa diantaranya dialihkan ke instrumen keuangan lain yang disesuaikan dengan profil risiko, jumlah dana investasi yang tersedia dan hasil imbalbalik yang diharapkan? Selanjutnya, dengan kondisi ekonomi atau pasar pada saat ini, lakukan pemilihan instrumen keuangan, dan produknya, khususnya produk non perbankan, saham misalnya, perlu juga memperhatikan jenis industrinya.
PORTFOLIO SUGGESTION; Melemahnya bursa-bursa di Asia, termasuk bursa saham lokal Indonesia, semakin membuat para investor berpikir panjang dan cenderung wait and see. Hany bursa Amerika yang hari ini (09/06) mulai naik, namun itupun diperkirakan masih perlu diperhatikan lebih lanjut. Intsrumen investasi seperti index dan saham tampaknya masih perlu diperhatikan, demikian juga emas dan beberapa mata uang dalam pasar forex. Mata uang yang sedang menguat adalah Sterling, bisa menjadi pertimbangan investasi khususnya untuk pair GBP/USD dan GBP/JPY. Yang cukup menarik untuk dilirik adalah pasar property, seperti di Jakarta yang investasinya meningkat tajam 3%, dapat menjadi pilihan investasi.
MARKET OUTLOOK; Sejak pembukaan perdagangan saham minggu ini, maka IHSG terus mengalami penurunan, hanya sempat naik tipis selasa kemarin, namun setelah itu penurunan semakin melebar. Pelemahan ini terimbas oleh sentiment negatif yang menaungi bursa saham kawasan Asia hari ini. IHSG ditutup melemah sebesar 19.63 poin (0.5%) pada posisi 3806.19 poin. Pergerakan bursa saham selanjutnya masih akan dipengaruhi oleh kondisi bursa saham global dan kawasan. IHSG diperkirakan akan cenderung bergerak dengan tipis, investor cenderung “wait and see”
Ekonomi Nasional; Bank Indonesia (BI) masih menahan BI Rate di level 6,75%. Keputusan ini diambil karena masih mewaspadai sejumlah risiko yang berpotensi memberikan tekanan pada stabilitas ekonomi. Demikian disampaikan oleh Kepala Biro Hubungan Masyarakat Bank Indonesia Difi Benny Siswanto dalam siaran pers, Kamis (9/6/2011). Benny mengatakan, BI meyakini bauran kebijakan moneter dan makro prudensial akan terus diperkuat untuk jaga stabilitas makro dan membawa inflasi pada 5% plus minus 1% di 2011, dan 4,5% plus minus 1% di 2012.
Ekonomi Global; Kenaikan kembali harga minyak mentah yang telah melampui level 101 dollar per barel dan adanya sentimen positif terhadap pertemuan pemimpin G8 yang akan dilangsungkan akhir pekan ini, memperkuat bursa berjangka hari ini (09/06). Namun pergerakan bursa AS diperkirakan masih belum aman akan ancaman koreksi. Pergerakan terbatas disinyalir akan cenderung terjadi seiring dengan masih hati-hatinya investor.
Kawasan Amerika: Presiden Fed NY William Dudley kemarin (08/06) menyatakan bahwa pemulihan ekonomi AS masih jauh dari memuaskan, hal ini mengakibatkan memburuknya sentimen pelaku pasar saham. Diperkirakan pergerakan nilai tukar dolar terhadap yen masih berpotensi untuk mengalami penurunan.
Kawasan Eropa: Eurostat kemarin 908/06) mengumumkan indikator Revised GDP q/q yang dilaporkan masih bernilai 0.8% dari nilai periode sebelumnya yang juga sebesar 0.8%. Belum adanya peningkatan kinerja pada ekonomi Uni Eropa, direspon investor dengan semakin meningkatnya kecenderungan menjual Euro pada pair EUR/JPY . Diperkirakan Euro dapat melemah lebih lanjut lagi.
Kawasan Inggris: indikator Trade Balance yang akan diumumkan National Statistics hari ini (09/06), menurut para ekonom dapat menunjukkan sedikit perbaikan menjadi -7.5B dari nilai pada periode sebelumnya yaitu -7.7B , hal ini berimbas dengan meningkatnya minat investor di pasar forex untuk memegang Poundsterling. Diperkirakan Sterling menguat pada pair GBP/USD.
Kawasan Australia: Estimasi pertumbuhan tenaga kerja yang diharapkan meningkat 25600 orang pada bulan Mei, ternyata hanya mencapai 7800 orang. Hal ini ternyata berimbas pada penurunan nilai tukar aussie. Diperkirakan pergerakan melemah aussie masih berpotensi untuk terjadi, juga didorong oleh buruknya kinerja bursa-bursa saham Asia, pergerakan pada kisaran 1.0500 – 1.0680 dolar.
Kawasan Jepang: indikator Final GDP q/q yang dirilis oleh Cabinet Office Jepang (09/06) menunjukkan masih lemahnya pertumbuhan ekonomi Jepang. Indikator Final GDP q/q dilaporkan mengalami pertumbhan negatif -0.9% dimana sebelumnya diperkirakan akan sedikit membaik menjadi -0.8% dari nilai sebelumnya yaitu -0.9%. Yen Jepang pada pasangan mata uang GBP/JPY diperkirakan masih dapat melemah lebih lanjut.
SAHAM; Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis (09/06) ditutup melemah. IHSG ditutup melemah sebesar 19.63 poin (0.5%) pada posisi 3806.19 poin. Indeks LQ45 mengalami penurunan 4.42 poin (0.7%) pada posisi 673.39 poin. Indeks JII mengalami penurunan 2.96 poin (0.6%) pada posisi 525.59 poin. Saham-saham yang mengalami penurunan antara lain ASII membukukan penurunan 700 rupiah ke posisi 58800 rupiah. MBAI melemah 550 rupiah menjadi 24500 rupiah. AALI mengalami pelemahan sebesar 400 rupiah dan ditutup pada posisi 23000 rupiah. Sementara itu saham-saham berikut mengalami peningkatan: DLTA naik 1500 rupiah ke posisi 120000 rupiah. SIMP naik 150 rupiah menjadi 1250 rupiah. BUMI mengalami kenaikan sebesar 75 rupiah dan berakhir pada posisi 3450 rupiah. Pergerakan bursa saham selanjutnya masih akan dipengaruhi oleh kondisi bursa saham global dan kawasan. IHSG diperkirakan akan cenderung bergerak dengan tipis, investor cenderung “wait and see”
FOREX; Kinerja sektor perumahan Kanada yang membaik, dimana Indikator Housing Starts dilaporkan mengalami kenaikan menjadi 184K dimana sebelumnya diperkirakan akan naik menjadi 184K dari nilai sebelumnya yaitu 179K. Hal tersebut direspon positif oleh investor pada perdagangan forex. Mata uang USD/CAD ini diperkirakan masih dapat menguat lebih lanjut.
POUNDSTERLING; Respon dini kemungkinan turunnya defisit perdagangan Inggris memperkuat mata uang Sterling pada pair GBP/USD, yang diperkirakan akan terus menguat. Sementara itu pengumuman Cabinet Office Jepang hari ini (09/06) yang menunjukkan masih lemahnya pertumbuhan ekonomi negara tersebut, membuat Yen Jepang terpantau melemah terhadap Sterling dan berada pada kisaran 131.41, yang diperkirakan akan terus melemah.
EMAS; Dua hari belakangan ini harga emas tercatat mengalami pelemahan, yang dipicu oleh naiknya nilai tukar dollar terhadap mata uang mayoritas seperti euro dan pounds. Emas spot saat ini mengalami penurunan sebesar 3,75 dollar menjadi 1533,15 dollar per troy ons dengan level support sebesar 1532,55 dollar per troy ons dan level resistant sebesar 1537,65 dollar per troy ons. Diperkirakan pergerakan harga emas masih akan tertekan dengan kisaran level antara 1525 - 1530 dollar per troy ons.
INDEKS; Tren negatif terhadap bursa Hongkong masih terjadi dan semakin membenamkan bursa Hong Kong yang satu pekan terakhir telah mengalami penurunan sebesar 696 poin. Minimnya sentimen positif dan masih belum stabilnya kondisi fundamental ekonomi global menjadi bursa masih tertekan. Indeks Hang Seng ditutup turun sebesar 51,8 poin atau 0,23% menjadi 22609,83 basis poin, diperkirakan tren negatif masih berlanjut. Sementara itu Indeks Nikkei meningkat sebesar 0,2% menjadi 9467,15 basis poin, hal ini dipengaruhi oleh kondisi rebound sesaat ditengah kondisi fundamental ekonomi global yang masih belum stabil. Pergerakan bursa Jepang untuk perdagangan esok hari diperkirakan masih belum aman menyusul investor masih akan menjaga posisi dan lebih memilih untuk profit taking di akhir perdagangan pekan ini. Sedangkan Indeks Kospi ditutup turun sebesar 11,93 poin atau 0,57% menjadi 20171,42 basis poin, hal ini disebabkan minimnya sentimen positif yang dibarengi oleh negatifnya beberapa data ekonomi global. Pergerakan bursa Korea masih berpeluang mengalami pelemahan mengingat data klaim pengangguran dan trade balance AS yang akan dirilis malam ini diprediksi akan menunjukan hasil yang kurang baik.
PROPERTI; Harga properti wilayah Jakarta naik rata-rata 3% sejak awal tahun 2011. "Sudah naik dari awal tahun rata-rata 3%, bisa 2-5%. Tergantung lokasi dan akses," ungkap Wakil Presiden Direktur II PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), Indra Wijaya usai RUPS Tahunan di Senayan City, Jakarta, Selasa (7/6/2011). Para investor yang sudah menanamkan dananya di sektor properti pun sudah bisa mencicipi untung dari kenaikan harga properti itu.
Analisa Teknikal Forex
Trading Plan :
USD-JPY | |||
BUY | 80.70 | SELL | 79.79 |
BUY BREAK | 81.40 | SELL BREAK | 79.05 |
TAKE PROFIT | 0.50 | STOP LOSS | 0.30 |
RESISTANCE | PIVOT | SUPPORT | |
80.61 | 80.15 | 79.85 | Trend : Up |
80.91 | 79.39 | ||
81.37 | 79.09 | ||
AUD-USD | |||
BUY | 1.0661 | SELL | 1.0565 |
BUY BREAK | 1.0700 | SELL BREAK | 1.0450 |
TAKE PROFIT | 0.0050 | STOP LOSS | 0.0030 |
RESISTANCE | PIVOT | SUPPORT | |
1.0692 | 1.0608 | 1.0453 | Trend : Down |
1.0847 | 1.0369 | ||
1.0931 | 1.0214 | ||
EUR-USD | |||
BUY | 1.4505 | SELL | 1.4400 |
BUY BREAK | 1.4600 | SELL BREAK | 1.4300 |
TAKE PROFIT | 0.0050 | STOP LOSS | 0.0030 |
RESISTANCE | PIVOT | SUPPORT | |
1.4588 | 1.4454 | 1.4214 | Trend : Down |
1.4828 | 1.4080 | ||
1.4962 | 1.3840 | ||
GBP-USD | |||
BUY | 1.6360 | SELL | 1.6260 |
BUY BREAK | 1.6450 | SELL BREAK | 1.6100 |
TAKE PROFIT | 0.0050 | STOP LOSS | 0.0030 |
RESISTANCE | PIVOT | SUPPORT | |
1.6395 | 1.6304 | 1.6136 | Trend : Down |
1.6593 | 1.6045 | ||
1.6654 | 1.5877 | ||
USD-CHF | |||
BUY | 0.8775 | SELL | 0.8665 |
BUY BREAK | 0.8995 | SELL BREAK | 0.8465 |
TAKE PROFIT | 0.0050 | STOP LOSS | 0.0030 |
RESISTANCE | PIVOT | SUPPORT | |
0.8475 | 0.8400 | 0.8356 | Trend : Up |
0.8519 | 0.8281 | ||
0.8594 | 0.8237 |
EUR-JPY | |||
BUY | 120.75 | SELL | 119.65 |
BUY BREAK | 122.75 | SELL BREAK | 117.65 |
TAKE PROFIT | 0.0050 | STOP LOSS | 0.0030 |
RESISTANCE | PIVOT | SUPPORT | |
117.09 | 116.02 | 114.15 | Trend : Down |
118.96 | 113.08 | ||
120.03 | 111.01 |
Market Data Calendar :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar