Meredupnya pemberian bail out kepada Yunani, melemahkan kembali perekonomian Eropa dan ini berpengaruh cukup kuat dengan penurunan sebagian besar bursa saham dunia, khususnya kawasan Asia. Yang masih dicermati adalah perekonomian Amerika yang cukup baik dengan adanya indikator ekonomi yang positif dan ekspektasi positif terhadap beberapa indikator lainnya.
Ekonomi Nasional; Rencana kenaikan BBM sudah didengungkan pemerintah melalui Presiden SBY. "Kita tidak bisa lepas dan menunggu apa yang datang ke negeri kita. Geopolitik di Timur Tengah, ketegangan Iran-AS-Uni Eropa harga minyak meroket," kata SBY di hadapan 130 perwakilan RI di luar negeri dalam acara pengarahan di Kementerian Luar Negeri, Jl Pejambon, Jakarta Pusat, Kamis (23/2/2012). Menanggapi hal tersebut Bank Indonesia (BI) mengungkapkan tingkat inflasi bisa mencapai 7% lebih ketika pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi. Naikknya harga BBM akan menyumbang 3% sendiri dalam hitungan inflasi tahunan.
Ekonomi Global; Meredupnya euphoria pemberian paket bail out ekonomi Yunani, ternyata memberikan sentiment positif sekejap saja, sehari kemudian perekonomian Eropa merosot kembali, bursa-bursa kawasan Asia juga melemah. Sementara itu perekonomian Amerika cukup positif, terkait baiknya hasil beberapa indikator ekonomi di negara tersebut, semakin memperkuat dollar AS terhadap beberapa mata uang dunia. Sedangkan perseteruan Iran-Uni Eropa, membuat harga minyak bergejolak.
Kawasan Amerika; Indikator Existing Home Sales yang dijadwalkan akan dirilis oleh National Association of Realtors, diperkirakan akan meningkat naik sekitar 1,1%. Sejumlah ekonom memperkirakan bahwa penjualan dapat mencapai 4.66 juta dari nilai periode lalu yaitu 4.61 juta. Dollar AS diperkirakan akan terus menguat.
Kawasan Eropa; Laporan Ifo institute menunjukkan kenaikan angka indeks pada bulan Februari menjadi 109.6 dari nilai 108.3 pada bulan Januari. Angka tersebut merupakan angka tertinggi sejak Juli 2011 lalu. Angka mengesankan itu membuat Euro menguat, ditengah adanya krisis Eropa ini. Namun seiring dengan pengumuman Komisi Uni Eropa yang menyatakan bahwa pada tahun 2012, ekonomi kawasan Uni Eropa diprakirakan akan kontraksi – 0.3%, diperkirakan Euro akan mengalami tekanan.
Kawasan Inggris; Deputi Gubernur Bank of England Charlie Bean, menyatakan bahwa bail out Yunani belum cukup untuk menuntaskan permasalahan krisis utang Eropa. Lebih lanjut Deputi Gubernur BOE tersebut menyampaikan bahwa krisis utang di Eropa merupakan faktor terbesar yang dapat menyeret turun ekonomi Inggris, dimana kinerja ekspor dan sektor keuangan terancam semakin lemah serta mengurangi permintaan domestik oleh konsumen baik sektor rumah tangga maupun swasta.
Kawasan Australia; Menguatnya harga minyak mentah biasanya akan memperkuat Aussie, sebagai mata uang berbasis komoditi. Namun karena imbas dari kenaikan harga minyak tersebut ternyata mengganggu pertumbuhan ekonomi global, membuat investor menahan diri dalam perdagangan mata uang asing. Aussie diperkirakan masih akan melemah, apalagi adanya sentimen negatif akibat pernyataan RBA yang menyatakan masih membuka ruang untuk melakukan pemotongan suku bunga acuan di negara tersebut.
Indeks Saham; Bursa berjangka AS mengalami kenaikan disebabkan oleh ekspektasi positif mengenai laporan keuangan beberapa korporasi di sektor teknologi yang akan dirilis hari ini seperti Dell dan Hewlett Packard. Indeks berjangka Dow Jones naik 0,03% menjadi 12920 basis poin, indeks berjangka Nasdaq 100 naik 0,25% menjadi 2585,25 basis poin dan indeks berjangka S&P 500 naik 0,1% menjadi 1357,3 basis poin. Saham-saham yang mengalami kenaikan diantaranya ialah saham Hewlett Packard yang naik 1,4% menjamdi 28,94 dollar, saham Intuit naik 5,9% menjadi 60,92 dollar dan saham Nabors Industries naik 7% menjadi 21,78 dollar. Pergerakan bursa AS diperkirakan akan masih bergerak menguat.
IHSG; Meredupnya bail out yang diberikan kepada Yunani, kembali menekan perekonomian Eropa, dan hal tersebut berimbas kepada perdagangan saham di Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan turun sebesar 36,22 poin (-0,91%) ke level 3.958,81 (23/2). Diperkirakan perekonomian Eropa masih mengalami penekanan, dan ini bisa berimbas pada melemahnya kembali pasar saham Indonesia.
Indeks Hang Seng; Aksi profit taking setelah bursa menguat signifikan berakibat adanya koreksi memperlemah indeks Hangseng, disamping adanya sentiment negatif menurunnya data manufaktur Jerman dan Perancis bulan Januari. Indeks Hang Seng ditutup turun sebesar 0,78% menjadi 21380,99 basis poin. Sedangkan indeks berjangka mengalami pelemahan sebesar 93 poin menjadi 21390 basis poin dengan level support sebesar 21205 poin dan level resistant sebesar 21574 poin. Diperkirakan masih melemah mengingat krisis Eropa yang sekalipun sudah dilakukan bail out kepada Yunani, namun belum menjadi sinyal positif menyelesaikan krisis tersebut.
Indeks Nikkei; Menguatnya dollar terhadap yen, memicu kenaikan pada harga saham di sektor eksportir. Solidnya saham eksportir juga didukung oleh adanya imbas kenaikan data penjualan rumah AS Indeks Nikkei menguat sebesar 0,4% menjadi 9595,57 basis poin. Sedangkan indeks berjangka mengalami kenaikan sebesar 7 poin menjadi 9575 basis poin dengan level support sebesar 9505 poin dan level resistant sebesar 9609 poin. Pergerakan bursa Jepang diperkirakan positif apabila data klaim pengangguran AS yang akan dirilis mengalami penurunan.
Indeks Kospi; Setelah hampir 3 pekan mengalami bullish, bursa Korea memasuki kondisi overbought, berimbas kepada melemahnya bursa Korea. Indeks Kospi ditutup turun sebesar 1,03% menjadi 2007,8 basis poin. Sedangkan indeks berjangka mengalami pelemahan sebesar 2,95 poin menjadi 264,4 basis poin dengan level support sebesar 263,64 poin dan level resistant sebesar 267,57 poin. Diperkirakan bursa Korea cenderung terkoreksi menyusul ancaman profit taking masih akan terjadi mengingat mulai redupnya dari sentiment positif terhadap bail out Yunani.
Emas; Pergerakan bullish signifikan pada rabu kemarin, berimbas pada aksi profit taking yang terjadi. Hal ini membuat harga emas terkonsolidasi. Konsolidasi ini juga disebabkan kenaikan performa nilai tukar dollar terhadap mata uang mayoritas terutama euro yang melemah akibat negatifnya data-data ekonomi Eropa yang kemarin diumumkan. Emas spot flat di level 1774,69 dollar per troy ons dengan level support sebesar 1749,07 dollar per troy ons dan level resistant sebesar 1781,77 dollar per troy ons. Pergerakan harga emas diperkirakan masih belum aman menyusul ancaman profit taking diperkirakan akan masih mungkin terjadi.
Analisa Teknikal Forex
Trading Plan :
USD-JPY | |||
BUY | 81.65 | SELL | 80.65 |
BUY BREAK | 82.55 | SELL BREAK | 79.85 |
TAKE PROFIT | 0.50 | STOP LOSS | 0.30 |
RESISTANCE | PIVOT | SUPPORT | |
81.83 | 80.54 | 79.88 | Trend : Up |
82.49 | 78.59 | ||
83.78 | 77.93 | ||
AUD-USD | |||
BUY | 1.0750 | SELL | 1.0640 |
BUY BREAK | 1.0815 | SELL BREAK | 1.0480 |
TAKE PROFIT | 0.0050 | STOP LOSS | 0.0030 |
RESISTANCE | PIVOT | SUPPORT | |
1.0808 | 1.0702 | 1.0590 | Trend : Down |
1.0920 | 1.0484 | ||
1.1026 | 1.0372 | ||
EUR-USD | |||
BUY | 1.3500 | SELL | 1.3395 |
BUY BREAK | 1.3690 | SELL BREAK | 1.3050 |
TAKE PROFIT | 0.0050 | STOP LOSS | 0.0030 |
RESISTANCE | PIVOT | SUPPORT | |
1.3564 | 1.3368 | 1.3251 | Trend : Up |
1.3681 | 1.3055 | ||
1.3877 | 1.2938 | ||
GBP-USD | |||
BUY | 1.5930 | SELL | 1.5820 |
BUY BREAK | 1.6070 | SELL BREAK | 1.5550 |
TAKE PROFIT | 0.0050 | STOP LOSS | 0.0030 |
RESISTANCE | PIVOT | SUPPORT | |
1.5968 | 1.5807 | 1.5712 | Trend : Up |
1.6063 | 1.5551 | ||
1.6224 | 1.5456 | ||
USD-CHF | |||
BUY | 0.9015 | SELL | 0.8905 |
BUY BREAK | 0.9280 | SELL BREAK | 0.8770 |
TAKE PROFIT | 0.0050 | STOP LOSS | 0.0030 |
RESISTANCE | PIVOT | SUPPORT | |
0.9115 | 0.9023 | 0.8866 | Trend :Down |
0.9272 | 0.8774 | ||
0.9364 | 0.8617 |
EUR-JPY | |||
BUY | 109.75 | SELL | 108.65 |
BUY BREAK | 112.35 | SELL BREAK | 103.05 |
TAKE PROFIT | 0.50 | STOP LOSS | 0.30 |
RESISTANCE | PIVOT | SUPPORT | |
110.74 | 107.69 | 106.15 | Trend : Up |
112.28 | 103.10 | ||
115.33 | 101.56 | ||