Mata uang rupiah seminggu lalu bergerak dengan bias agak melemah di tengah data ekonomi global yang masih menguatirkan diimbangi dengan intervensi BI, di mana rupiah akhirnya di posisi sedikit melemah secara mingguan pada level pada 9080 terhadap USD. Kurs USDIDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara support di level 8950 dan 8870, sementara resistance berada di level 9231 dan 9377.
Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang akan diwarnai dengan ramainya sejumlah data ekonomi penting, termasuk beberapa pengumuman suku bunga dari sejumlah bank sentral global serta data tenaga kerja Amerika di Jumat malamnya. Secara umum, agenda rilis data ekonomi yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:
• Dari kawasan Amerika: akan tampil rilis data ISM Non-Manufacturing PMI pada Senin malam; kemudian data ADP Non-Farm Employment Change pada Rabu malam; diikuti dengan rilis Unemployment Claims dilanjutkan ISM Manufacturing PMI pada Kamis malam; serta diakhiri dengan rilis tenaga kerja Non-Farm Employment Change dan Unemployment Rate pada Jumat malamnya.
o Dari kawasan Inggris dan Eropa: berupa pengumuman suku bunga bank sentral Inggris (MPC – BOE) dan bank sentral Eropa (ECB) pada Kamis sore yang diperkirakan bertahan masing-masing pada level 0.5% dan 1.0%.
o Dari kawasan Australia, Selandia Baru: berupa pengumuman suku bunga bank sentral Australia (RBA) pada Selasa pagi dan New Zealand (RBNZ) pada Kamis subuh yang diperkirakan bertahan masing-masing pada level 4.25% dan 2.5%.
Minggu lalu di pasar forex, nilai tukar mata uang dollar terpantau menguat dengan terilisnya data 800 lembaga keuangan Eropa yang tergantung pinjamannya pada ECB, di mana secara mingguan index dollar AS menguat ke sekitar level 79.475. Pekan yang lalu euro dollar terpantau melemah ke posisi level 1.3205. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan bergerak antara level resistance di sekitar 1.3550 dan berikutnya 1.3870, sementara level support pada 1.2870 dan kemudian 1.2625.
Poundsterling minggu lalu terlihat naik lalu turun terhadap dollar, berakhir stabil mingguan ke level 1.5837. Untuk minggu ini berkisar antara level resistance pada 1.6000 dan kemudian 1.6166, sedangkan support pada 1.5640 dan kemudian 1.5240. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir agak menguat ke level 81.81. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 82.30 dan 85.65, serta support pada 75.90 serta level psikologis 75.50. Sementara itu, Aussie dollar terpantau seminggu lalu sideways di level 1.0733. Range minggu ini di antara resistance level terdekatnya di 1.0845 dan 1.1085, sementara support level di 1.0430 dan 1.0046.
Untuk pasar di stock index futures, pada minggu lalu di regional Asia terpantau kembali bias menguat secara umum, memasuki rally panjang di minggu kesebelasnya, karena sentimen lebih membaiknya perekonomian global. Indeks Nikkei secara mingguan berakhir menguat lagi ke 9777.03. Rentang pasar saat ini antara level resistance di 10215 dan kemudian ke level 10890, sementara support pada level 9435 dan lalu 8945. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menanjak ke level 21566.13. Minggu ini akan berada antara level resistance di 22800 serta 24470, sementara support di 20678 dan berikutnya 18990.
Bursa saham Wall Street minggu lalu masih bias positif oleh data keuangan yang baik dari ejumlah emiten besar, sehingga S&P500 membukukan gain tiga minggu berturut. Indeks S&P500 mencapai level tertingginya sejak tahun 2008 dan merupakan kenaikan mingguan yang kedelapan dari Sembilan minggu periodenya di tahun ini. Dow Jones Industrial secara mingguan konsolidasi di level 12977.57; dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 13190 dan 14000, sementara support di level 12530 dan pada 12300. Index S&P 500 minggu lalu naik sedikit 0.3% ke level 1370.65. Berikutnya range pasar antara resistance di level 1370 dan 1440, sementara support pada level 1277 dan 1200.
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau tergerus bersamaan dengan menguatnya dollar AS, di mana harga emas dunia terkoreksi ke $1711.95 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan cenderung konsolidasi lagi dalam rentang harga pasar antara resistance di $1802 serta berikut $1920, serta support pada $1650 dan $1525 per troy ounce. Di Indonesia, harga emas terpantau ikut terimbas, yang ditutup melemah secara mingguan pada Rp499,140.
Ketrampilan seorang investor pada masa-masa ini seperti sedang diuji. Situasi pasar yang sebagian cenderung sideways, sebagian lagi dalam trend-trend jangka pendek membutuhkan kemampuan analisis yang jeli supaya tidak salah ambil keputusan investasi, baik untuk masuk ataupun keluar pasar. Ketrampilan biasanya berbanding lurus dengan pengalaman atau jam terbang. Ini juga yang sering menjadi kendala bagi banyak investor karena masih memiliki banyak aktivitas lain di samping trading investasi. Pergerakan bursa pasar modal di Indonesia IHSG pada minggu lalu naik menembus kembali level 4000, sesuai prediksi yang lalu, akibat masuknya dana asing serta rilis rendahnya inflasi Februari, sehingga secara mingguan tampil menguat dengan aksi net buy asing ke level 4004.87. Untuk minggu ini (5 - 9 Maret 2012) IHSG nampaknya berpeluang menembus level resistance terdekatnya. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level 4039 dan 4195, sedangkan support level di sekitar posisi 3848 dan kemudian 3617.
Mata uang rupiah seminggu lalu bergerak dengan bias agak melemah di tengah data ekonomi global yang masih menguatirkan diimbangi dengan intervensi BI, di mana rupiah akhirnya di posisi sedikit melemah secara mingguan pada level pada 9080 terhadap USD. Kurs USDIDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara support di level 8950 dan 8870, sementara resistance berada di level 9231 dan 9377.
Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang akan diwarnai dengan ramainya sejumlah data ekonomi penting, termasuk beberapa pengumuman suku bunga dari sejumlah bank sentral global serta data tenaga kerja Amerika di Jumat malamnya. Secara umum, agenda rilis data ekonomi yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:
• Dari kawasan Amerika: akan tampil rilis data ISM Non-Manufacturing PMI pada Senin malam; kemudian data ADP Non-Farm Employment Change pada Rabu malam; diikuti dengan rilis Unemployment Claims dilanjutkan ISM Manufacturing PMI pada Kamis malam; serta diakhiri dengan rilis tenaga kerja Non-Farm Employment Change dan Unemployment Rate pada Jumat malamnya.
o Dari kawasan Inggris dan Eropa: berupa pengumuman suku bunga bank sentral Inggris (MPC – BOE) dan bank sentral Eropa (ECB) pada Kamis sore yang diperkirakan bertahan masing-masing pada level 0.5% dan 1.0%.
o Dari kawasan Australia, Selandia Baru: berupa pengumuman suku bunga bank sentral Australia (RBA) pada Selasa pagi dan New Zealand (RBNZ) pada Kamis subuh yang diperkirakan bertahan masing-masing pada level 4.25% dan 2.5%.
Minggu lalu di pasar forex, nilai tukar mata uang dollar terpantau menguat dengan terilisnya data 800 lembaga keuangan Eropa yang tergantung pinjamannya pada ECB, di mana secara mingguan index dollar AS menguat ke sekitar level 79.475. Pekan yang lalu euro dollar terpantau melemah ke posisi level 1.3205. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan bergerak antara level resistance di sekitar 1.3550 dan berikutnya 1.3870, sementara level support pada 1.2870 dan kemudian 1.2625.
Poundsterling minggu lalu terlihat naik lalu turun terhadap dollar, berakhir stabil mingguan ke level 1.5837. Untuk minggu ini berkisar antara level resistance pada 1.6000 dan kemudian 1.6166, sedangkan support pada 1.5640 dan kemudian 1.5240. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir agak menguat ke level 81.81. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 82.30 dan 85.65, serta support pada 75.90 serta level psikologis 75.50. Sementara itu, Aussie dollar terpantau seminggu lalu sideways di level 1.0733. Range minggu ini di antara resistance level terdekatnya di 1.0845 dan 1.1085, sementara support level di 1.0430 dan 1.0046.
Untuk pasar di stock index futures, pada minggu lalu di regional Asia terpantau kembali bias menguat secara umum, memasuki rally panjang di minggu kesebelasnya, karena sentimen lebih membaiknya perekonomian global. Indeks Nikkei secara mingguan berakhir menguat lagi ke 9777.03. Rentang pasar saat ini antara level resistance di 10215 dan kemudian ke level 10890, sementara support pada level 9435 dan lalu 8945. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menanjak ke level 21566.13. Minggu ini akan berada antara level resistance di 22800 serta 24470, sementara support di 20678 dan berikutnya 18990.
Bursa saham Wall Street minggu lalu masih bias positif oleh data keuangan yang baik dari ejumlah emiten besar, sehingga S&P500 membukukan gain tiga minggu berturut. Indeks S&P500 mencapai level tertingginya sejak tahun 2008 dan merupakan kenaikan mingguan yang kedelapan dari Sembilan minggu periodenya di tahun ini. Dow Jones Industrial secara mingguan konsolidasi di level 12977.57; dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 13190 dan 14000, sementara support di level 12530 dan pada 12300. Index S&P 500 minggu lalu naik sedikit 0.3% ke level 1370.65. Berikutnya range pasar antara resistance di level 1370 dan 1440, sementara support pada level 1277 dan 1200.
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau tergerus bersamaan dengan menguatnya dollar AS, di mana harga emas dunia terkoreksi ke $1711.95 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan cenderung konsolidasi lagi dalam rentang harga pasar antara resistance di $1802 serta berikut $1920, serta support pada $1650 dan $1525 per troy ounce. Di Indonesia, harga emas terpantau ikut terimbas, yang ditutup melemah secara mingguan pada Rp499,140.
Ketrampilan seorang investor pada masa-masa ini seperti sedang diuji. Situasi pasar yang sebagian cenderung sideways, sebagian lagi dalam trend-trend jangka pendek membutuhkan kemampuan analisis yang jeli supaya tidak salah ambil keputusan investasi, baik untuk masuk ataupun keluar pasar. Ketrampilan biasanya berbanding lurus dengan pengalaman atau jam terbang. Ini juga yang sering menjadi kendala bagi banyak investor karena masih memiliki banyak aktivitas lain di samping trading investasi.
Analisa Teknikal Forex
Trading Plan :
USD-JPY | |||
BUY | 82.35 | SELL | 81.25 |
BUY BREAK | 83.15 | SELL BREAK | 79.35 |
TAKE PROFIT | 0.50 | STOP LOSS | 0.30 |
RESISTANCE | PIVOT | SUPPORT | |
82.43 | 81.22 | 80.58 | Trend : Up |
83.07 | 79.37 | ||
84.28 | 78.73 | ||
AUD-USD | |||
BUY | 1.0785 | SELL | 1.0680 |
BUY BREAK | 1.0960 | SELL BREAK | 1.0535 |
TAKE PROFIT | 0.0050 | STOP LOSS | 0.0030 |
RESISTANCE | PIVOT | SUPPORT | |
1.0841 | 1.0746 | 1.0635 | Trend : Down |
1.0952 | 1.0540 | ||
1.1047 | 1.0429 | ||
EUR-USD | |||
BUY | 1.3255 | SELL | 1.3145 |
BUY BREAK | 1.3595 | SELL BREAK | 1.2990 |
TAKE PROFIT | 0.0050 | STOP LOSS | 0.0030 |
RESISTANCE | PIVOT | SUPPORT | |
1.3394 | 1.3290 | 1.3095 | Trend : Down |
1.3589 | 1.2991 | ||
1.3693 | 1.2769 | ||
GBP-USD | |||
BUY | 1.5890 | SELL | 1.5785 |
BUY BREAK | 1.6075 | SELL BREAK | 1.5680 |
TAKE PROFIT | 0.0050 | STOP LOSS | 0.0030 |
RESISTANCE | PIVOT | SUPPORT | |
1.5953 | 1.5877 | 1.5761 | Trend : Down |
1.6069 | 1.5685 | ||
1.6145 | 1.5569 | ||
USD-CHF | |||
BUY | 0.9195 | SELL | 0.9085 |
BUY BREAK | 0.9295 | SELL BREAK | 0.8860 |
TAKE PROFIT | 0.0050 | STOP LOSS | 0.0030 |
RESISTANCE | PIVOT | SUPPORT | |
0.9214 | 0.9074 | 0.9001 | Trend : Up |
0.9287 | 0.8861 | ||
0.9427 | 0.8788 |
EUR-JPY | |||
BUY | 108.55 | SELL | 107.45 |
BUY BREAK | 111.20 | SELL BREAK | 105.60 |
TAKE PROFIT | 0.50 | STOP LOSS | 0.30 |
RESISTANCE | PIVOT | SUPPORT | |
109.55 | 108.37 | 106.79 | Trend : Down |
111.13 | 105.61 | ||
112.31 | 104.03 | ||
Tidak ada komentar:
Posting Komentar