Senin, 29 April 2013

Analisa Market Tanggal 29 April - 3 Mei 2013

Pergerakan bursa pasar modal di Indonesia IHSG pada minggu lalu terpantau mendatar dalam konsolidasi, sesuai dengan prediksi sebelumnya, cenderung tertekan dipimpin saham Astra dan Telkom, sehingga IHSG ditutup melemah pada posisi 4978,51.
Untuk minggu berikutnya ini (29 April – 3 Mei 2013) IHSG nampaknya berpeluang menguat kembali. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level 5026 dan 5050, sedangkan support level di sekitar posisi 4855 dan kemudian 4714.

Mata uang rupiah seminggu lalu kembali cenderung tenang, di mana secara mingguan ditutup agak melemah di level 9721 terhadap USD. Kurs USDIDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 9780 dan 9850, sementara support di level 9675 dan 9620.
Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang akan diwarnai dengan sejumlah data ekonomi penting yang cukup ramai sebagaimana biasanya di minggu pertama. Ini termasuk di antaranya pengumuman suku bunga dari the Fed dan ECB (Eropa).

Secara umum ada sejumlah agenda rilis data ekonomi yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:
•Dari kawasan Amerika: ada rilis data Pending Home Sales pada Senin malam; diikuti dengan rilis CB Consumer Confidence pada Selasa malam; dilanjutkan dengan data tenaga kerja ADP Non-Farm Employment Change serta data industry ISM Manufacturing pada Rabu malam; kemudian rilis pengumuman suku bunga dari The Fed pada Kamis dini hari yang diperkirakan bertahan tetap di level terendah 0.25%; berikutnya data tenaga kerja Unemployment Claims pada Kamis malam; diakhiri dengan rilis yang sering kali jadi pusat perhatian investor global: Non-Farm Employment Change, Unemployment Rate serta ISM Manufacturing pada Jumat malam.
oDari kawasan Inggris dan Eropa: berupa rilis data Manufacturing PMI Inggris pada Rabu sore; selanjutnya rilis suku bunga bank sentral Eropa, ECB, pada Kamis sore yang kali ini diperkirakan akan turun dari 0.75% menjadi 0.50%.

Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, nilai tukar mata uang dollar terpantau melemah setelah rilis pertumbuhan GDP kuartalan Amerika lebih rendah dari ekspektasi pasar, di mana secara mingguan index dollar AS turun walau tidak drastis ke level 82.470.
Pekan yang lalu euro dollar terpantau melemah tipis ke posisi level 1.3029. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.2750 dan 1.2660, sementara resistance di 1.3380 dan berikutnya 1.3720.
Poundsterling minggu lalu terlihat menguat, dengan pertumbuhan GDP Inggris yang positif dan mengejutkan pasar sehingga pound rebound ke level 1.5474. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level support pada 1.4830 dan 1.4235, sedangkan resistance pada 1.5552 dan kemudian 1.5877.
Untuk USDJPY minggu lalu berakhir terkoreksi ke level 98.05. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 99.95 dan 101.44, serta support pada 95.92 serta level 92.55.
Sementara itu, Aussie dollar terpantau stabil dalam seminggu di seputar level 1.0279. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 1.0480 dan 1.0600, sementara support level di 1.0150 dan 0.9970.

Bursa saham Wall Street minggu lalu mengalami rebound dengan data earnings yang baik dari beberapa emiten dan spekulasi bahwa the Fed bakal melanjutkan program stimulusnya. Dow Jones Industrial secara mingguan menguat 1.1% ke level 14713.31, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 14880 dan 14920, sementara support di level 14365 dan 13785. Index S&P 500 minggu lalu menanjak 1.70% ke level 1579.44. Berikutnya range pasar antara resistance di level 1597 dan 1620, sementara support pada level 1535 dan 1483.

Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu kembali naik terangkat dorongan beli investor global di level harga rendah, di mana harga emas dunia merangkak ke level $1457.35 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara support pada $1320 dan $1155, serta resistance di $1620 serta berikut $1670 per troy ounce. Di Indonesia, harga emas terpantau ikut menaik secara mingguan pada Rp455,120.

Senin, 22 April 2013

Analisa Market Tanggal 22 - 26 April 2013

Pergerakan bursa pasar modal di Indonesia IHSG pada minggu lalu akhirnya menembus level psikologis 5000, di tengah optimisme tinggi para investor atas perekonomian Indonesia walaupun terjadi koreksi di bursa global, sehingga IHSG ditutup pada posisi 4998,46, naik 1,24% dari penutupan pekan sebelumnya.
Untuk minggu berikutnya ini (22-26 April 2013) IHSG nampaknya akan rawan koreksi dalam tahap konsolidasi. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level 5040, sedangkan support level di sekitar posisi 4855 dan kemudian 4714.

Mata uang rupiah seminggu lalu cenderung tenang, di mana secara mingguan ditutup stabil di level 9713 terhadap USD. Kurs USDIDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 9780 dan 9850, sementara support di level 9620 dan 9590.

Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang akan diwarnai dengan sejumlah data ekonomi penting, termasuk di antaranya pengumuman suku bunga dari bank sentral di New Zealand dan Jepang.
Secara umum ada sejumlah agenda rilis data ekonomi yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:
Dari kawasan Amerika: ada rilis data Existing Home Sales pada Senin malam; diikuti dengan rilis New Home Sales pada Selasa malam; dilanjutkan dengan data Core Durable Goods Orders pada Rabu malam; kemudian data tenaga kerja Unemployment Claims pada Kamis malam; diakhiri dengan rilis Advance GDP pada Jumat malam.
Dari kawasan Inggris dan Eropa: berupa rilis data German Flash Manufacturing PMI pada Selasa sore; selanjutnya rilis German Ifo Business Climate pada Rabu sore; kemudian data Prelim GDP Inggris pada Kamis sore; lelang obligasi Spanish 10-y Bond Auction, pengumuman suku bunga MPC dari bank sentral Inggris da ECB (bank sentral Eropa) pada Kamis sore,
Dari kawasan Asia: berupa rilis pengumuman suku bunga dari bank sentral di New Zealand (RBNZ) pada Rabu subuh dan Jepang (BOJ) pada Jumat siang yang diperkirakan bertahan di level masing-masingnya, yaitu 2.50% dan 0.10%.

Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, nilai tukar mata uang dollar terpantau lebih kuat di tengah pelemahan yen karena terdorong kebijakan stimulus di Jepang yang didukung juga oleh kelompok G20, di mana secara mingguan index dollar AS menguat ke level 82.740. Pekan yang lalu euro dollar terpantau melemah tipis ke posisi level 1.3052. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.2750 dan 1.2660, sementara resistance di 1.3380 dan berikutnya 1.3720.
Poundsterling minggu lalu terlihat melemah, dimana pound terkoreksi ke level 1.5230 sementara terjadi pemangkasan rating hutang Inggris. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level support pada 1.4830 dan 1.4235, sedangkan resistance pada 1.5420 dan kemudian 1.5552. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir menanjak ke level 99.53, posisi tertinggi 4 tahunnya. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 100.00 dan 101.44, serta support pada 95.92 serta level 92.55. Sementara itu, Aussie dollar terpantau melorot dalam seminggu ke level 1.0276. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 1.0480 dan 1.0600, sementara support level di 1.0150 dan 0.9970.

Stock Index Futures
Untuk pasar di stock index futures, pada minggu lalu di regional Asia secara umum melemah karena pelemahan ekonomi China dan goncangan bom Boston. Indeks Nikkei secara mingguan berakhir konsolidasi di sekitar level 13316.48. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 13570 dan 14600, sementara support pada level 11780 dan lalu 11035.
Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir melemah ke level 21852.67. Minggu ini akan berada antara level resistance di 23280 dan 23945, sementara support berikutnya 21415 dan 21075.
Bursa saham Wall Street minggu lalu mengalami tekanan oleh meningkatnya risiko dengan peristiwa bom Boston serta data earnings sejumlah emiten yang agak kurang memuaskan. Dow Jones Industrial secara mingguan melemah cukup tajam -2.08% ke level 14542.75, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 14880 dan 14920, sementara support di level 14365 dan 13785. Index S&P 500 minggu lalu terperosok -2.70% ke level 1552.69. Berikutnya range pasar antara resistance di level 1597 dan 1620, sementara support pada level 1483 dan 1450.

Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu masih melemah di tengah anjlok harga terbesar dalam 33 tahun terakhir untuk komoditi logam mulia ini dengan isyu pelemahan ekonomi di China yang bisa memangkas portfolio emas, di mana harga emas dunia merosot ke level $1400.80 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara support pada $1320 dan $1155, serta resistance di $1620 serta berikut $1670 per troy ounce. Di Indonesia, harga emas terpantau ikut menurun secara mingguan pada Rp437,280.

Senin, 15 April 2013

Analisa Market Tanggal 15 - 20 April 2013

Bursa saham Indonesia pada perdagangan pekan lalu berakhir menguat terbatas. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan lalu (08/04-12/04) ditutup pada posisi 4937,210, naik 11,142 poin atau 0,23% dari penutupan pekan sebelumnya (01/04-05/04) di level 4926,068. Untuk minggu ini, IHSG diperkirakan cenderung melemah terbatas, dengan support di kisaran 4870 dan 4830 dan resistance di kisaran 4930 dan 4950.
Pergerakan nilai tukar rupiah selama satu minggu perdagangan (15 - 20 April 2013) tampak mengalami kondisi yang menguat dengan cukup signifikan. Rupiah tampaknya akan masih ditahan untuk tidak melemah terlalu berlebihan karena akan menggangu stabilitas ekonomi dalam negeri. Tampaknya minggu depan pair USD/IDR akan berada dalam range antara resistance di level 9720 dan 9750, sementara support di level 9700 dan 9650.
Bursa Global
Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang akan diwarnai dengan sejumlah data ekonomi penting. Secara umum ada sejumlah agenda rilis data ekonomi yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:
** Dari kawasan Amerika: data Building Permits, Housing Starts, Unemployment Claims, dan Philly Fed Manufacturing Index.
** Dari kawasan Inggris dan Eropa: data German ZEW Economic Sentiment, Claimant Count Change, MPC Meeting Minutes, dan Retail Sales.
Pasar Forex
Indeks Dollar AS pada perdagangan minggu lalusecara umum terpantau menunjukkan tren melemah terhadap beberapa mata uang utama lainnya. Pergerakan indeks Dollar AS setelah dibuka pada kisaran 82.66 di awal minggu perdagangan telah turun sekitar -56 pips atau sekitar -0.67 % dan ditutup pada kisaran 82.1.
Melemahnya mata uang Dollar AS pada minggu ini terkait dengan laporan dari University of Michigan (AS) menyampaikan kepada publik bahwa terjadi penurunan tingkat keyakinan konsumen dan memberikan sinyal adanya perlambatan kinerja sektor konsumsi di bulan April.
Minggu ini range normal pergerakan indeks Dollar AS mingguan diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 81.81 lalu kemudian di 81.52. Sedangkan level resistance pada kisaran 82.59 kemudian pada 83.08.
Kurs Euro pada perdagangan minggu lalu secara umum terpantau menunjukkan tren menguat terhadap Dollar AS. Perdagangan pasangan mata uang EUR/USD ini setelah dibuka pada kisaran 1.2993 di awal minggu perdagangan telah naik sekitar + 117 pips atau sekitar + 0.90 % dan ditutup pada kisaran 1.3111. Euro nampak kembali menguat terhadap Dollar AS seperti pada minggu sebelumnya, namun dengan derajat penguatan yang lebih rendah, sesuai dengan prediksi Analis Vibiz pada Vibiz Weekly Sentiment Forex.
Menguatnya mata uang Euro pada minggu ini terkait dengan laporan dari INSEE (National Institute of Statistics and Economic Studies) Perancis mengumumkan kepada publik bahwa inflasi konsumen di bulan Maret mengalami kenaikan.
Adapun pada perdagangan pada minggu ini range normal perdagangan EUR/USD mingguan diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 1.3006 lalu kemudian di 1.2902. Sedangkan level resistance pada kisaran 1.3176 kemudian pada 1.3242. Pergerakan pasangan mata uang ini diperkirakan akan dipengaruhi oleh beberapa rilis data ekonomi yang diantaranya adalah : German ZEW Economic Sentiment dan ZEW Economic Sentiment.
Kurs Sterling pada perdaganganmingguini (8-13 April) secaraumumterpantaumenunjukkantrenmenguat tipis terhadap Dollar AS.Perdagangan pasangan matauang GBP/USD ini setelah dibuka pada kisaran 1.5306 di awal minggu perdagangantelah naik sekitar + 32 pips atausekitar + 0.21 % dan ditutuppadakisaran 1.5339.
Pada minggulalu Sterling nampak kembali menguat terhadap Dollar AS seperti padaminggusebelumnya, namun dengan derajat penguatan yang lebih rendah, sesuai dengan prediksi Analis Vibiz pada Vibiz Weekly Sentiment Forex.Menguatnya matauang Sterling pada minggu ini terkait dengan laporan pada sektor perumahan yang menunjukkan kinerja cukup positif.
Minggu ini range normal perdagangan GBP/USD mingguan diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 1.5248 lalu kemudian di 1.5156. Sedangkan level resistance pada kisaran 1.5420 kemudian pada 1.5502.
Stock Index Futures
Untuk pasar di stock index futures, pada minggu lalu di regional Asia terpantau menguat, terutama bursa saham Jepang yang masih didorong oleh kuatnya sentimen positif stimulus Bank of Japan. Indeks Nikkei secara mingguan berakhir menguat lagi ke 13490. Kisaran mingguan adalah support 13250 dan 13100, resistance 13530 dan 13600. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menguat terbatas ke level 21757.
Pasar Emas
Pekan lalu harga emas terpantau mengalami penurunan yang sangat tajam dan ditutup pada posisi 1487,16 dollar per troy ons. Diawal pekan ini emas kembali turun akibat adanya sentimen negatif dari penurunan data GDP China sebesar 0,2% menjadi 7,7% dan penurunan data konsumen AS. Hari Senin ini harga emas bercokol di posisi 1440,25 dollar per troy ons.

Kamis, 11 April 2013

Analisa Market Tanggal 8 - 12 April 2013

Pergerakan bursa pasar modal di Indonesia IHSG pada minggu lalu IHSG melemah terbatas, setelah hampir mencapai level 5000. Indeks Harga Saham Gabungan pada pekan lalu (01/04-05/04) ditutup pada posisi 4926,068, turun 14,918 poin atau 0,30% dari penutupan pekan sebelumnya (25/03-29/03) di level 4940,986.

Mata uang rupiah seminggu lalu sempat menguat , dan tampaknya akan masih ditahan untuk tidak melemah terlalu berlebihan karena akan menggangu stabilitas ekonomi dalam negeri. Diperkirakan pekan ini pair USD/IDR akan berada dalam range antara resistance di level 9780 dan 9850, sementara support di level 9620 dan 9590.

Bursa Global
Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang akan diwarnai dengan sejumlah data ekonomi penting. Secara umum ada sejumlah agenda rilis data ekonomi yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:
* * Dari kawasan Amerika: ada rilis data Core Durable Goods Orders, CB Consumer Confidence dan New Home Sales pada Selasa malam; diikuti dengan rilis Pending Home Sales pada Rabu malam; disambung data tenaga kerja Unemployment Claims.catatan meeting Fed pada hari Kamis dini hari dan klaim pengangguran Kamis malam. Penjualan eceran, PPI m/m dan Keyakinan konsumen Jumat malam.
** Dari kawasan Inggris dan Eropa: berupa rilis data produksi manufaktur Inggris pada Selasa malam. Meeting EUROGROUP pada Jumat malam.

Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, nilai tukar mata uang dollar terpantau melemah dengan beberapa rilis data dari sektor tenaga kerja AS yang kurang memuaskan, di mana secara mingguan index dollar AS menguat ke sekitar level 82.55. Pekan yang lalu euro dollar terpantau melemah ke posisi level 1.2990. Untuk minggu ini euro diperkirakan akan mengalami pergerakan pada support 1.2910 dan 1.2835. Sedangkan resistance ada di level 1.3080 dan 1.3200.
Poundsterling minggu lalu terlihat naik terhadap dollar, berakhir menguat secara mingguan ke level 1.5338. minggu ini akan berada di kisaran support 1.5280 dab 1.5150 dan resistance 1.5480 dan 1.5550. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir menguat ke level 97.53. Untuk pekan ini akan berada di kisaran support 97.00 dan 96.20 dan resistance 99.50 dan 103.00. Sementara itu, Aussie dollar terpantau seminggu lalu melemah di level 1.0376. Untuk minggu ini akan berada di level support 1.0300 dan 1.0116 dan resistance 1.0500 dan 1.0584.

Stock Index Futures
Untuk pasar di stock index futures, pada minggu lalu di regional Asia terpantau kembali menguat secara umum, memasuki rally panjang di minggu kesebelasnya, karena sentimen lebih membaiknya perekonomian global. Indeks Nikkei secara mingguan berakhir menguat lagi ke 12800. Kisaran mingguan adalah support 12800 dan 12600, resistance 13300 dan 13500. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir anjlok ke level 21660.

Pasar Emas
Minggu lalu terpantau tergerus bersamaan dengan menguatnya dollar AS, di mana harga emas dunia terkoreksi ke $1579.00 per troy ounce. Harga emas minggu ini akan berada di kisaran support 1570 dan 1550 dan resistance 1590 dan 1620.