Pergerakan bursa pasar modal di Indonesia IHSG pada minggu lalu
akhirnya menembus level psikologis 5000, di tengah optimisme tinggi para
investor atas perekonomian Indonesia walaupun terjadi koreksi di bursa
global, sehingga IHSG ditutup pada posisi 4998,46, naik 1,24% dari
penutupan pekan sebelumnya.
Untuk minggu berikutnya ini (22-26
April 2013) IHSG nampaknya akan rawan koreksi dalam tahap konsolidasi.
Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level 5040, sedangkan
support level di sekitar posisi 4855 dan kemudian 4714.
Mata uang
rupiah seminggu lalu cenderung tenang, di mana secara mingguan ditutup
stabil di level 9713 terhadap USD. Kurs USDIDR pada minggu mendatang
diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 9780 dan
9850, sementara support di level 9620 dan 9590.
Untuk indikator
ekonomi global, pada pekan mendatang akan diwarnai dengan sejumlah data
ekonomi penting, termasuk di antaranya pengumuman suku bunga dari bank
sentral di New Zealand dan Jepang.
Secara umum ada sejumlah agenda rilis data ekonomi yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:
•Dari kawasan Amerika:
ada rilis data Existing Home Sales pada Senin malam; diikuti dengan
rilis New Home Sales pada Selasa malam; dilanjutkan dengan data Core
Durable Goods Orders pada Rabu malam; kemudian data tenaga kerja
Unemployment Claims pada Kamis malam; diakhiri dengan rilis Advance GDP
pada Jumat malam.
•Dari kawasan Inggris dan Eropa:
berupa rilis data German Flash Manufacturing PMI pada Selasa sore;
selanjutnya rilis German Ifo Business Climate pada Rabu sore; kemudian
data Prelim GDP Inggris pada Kamis sore; lelang obligasi Spanish 10-y
Bond Auction, pengumuman suku bunga MPC dari bank sentral Inggris da ECB
(bank sentral Eropa) pada Kamis sore,
•Dari kawasan Asia:
berupa rilis pengumuman suku bunga dari bank sentral di New Zealand
(RBNZ) pada Rabu subuh dan Jepang (BOJ) pada Jumat siang yang
diperkirakan bertahan di level masing-masingnya, yaitu 2.50% dan 0.10%.
Pasar Forex
Minggu
lalu di pasar forex, nilai tukar mata uang dollar terpantau lebih kuat
di tengah pelemahan yen karena terdorong kebijakan stimulus di Jepang
yang didukung juga oleh kelompok G20, di mana secara mingguan index
dollar AS menguat ke level 82.740. Pekan yang lalu euro dollar terpantau
melemah tipis ke posisi level 1.3052. Untuk minggu ini, nampaknya euro
akan berada antara level support pada 1.2750 dan 1.2660, sementara
resistance di 1.3380 dan berikutnya 1.3720.
Poundsterling minggu
lalu terlihat melemah, dimana pound terkoreksi ke level 1.5230 sementara
terjadi pemangkasan rating hutang Inggris. Untuk minggu ini pasar
berkisar antara level support pada 1.4830 dan 1.4235, sedangkan
resistance pada 1.5420 dan kemudian 1.5552. Untuk USDJPY minggu lalu
berakhir menanjak ke level 99.53, posisi tertinggi 4 tahunnya. Pasar di
minggu ini akan berada di antara resistance level pada 100.00 dan
101.44, serta support pada 95.92 serta level 92.55. Sementara itu,
Aussie dollar terpantau melorot dalam seminggu ke level 1.0276. Range
minggu ini akan berada di antara resistance level di 1.0480 dan 1.0600,
sementara support level di 1.0150 dan 0.9970.
Stock Index Futures
Untuk
pasar di stock index futures, pada minggu lalu di regional Asia secara
umum melemah karena pelemahan ekonomi China dan goncangan bom Boston.
Indeks Nikkei secara mingguan berakhir konsolidasi di sekitar level
13316.48. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 13570
dan 14600, sementara support pada level 11780 dan lalu 11035.
Sementara
itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir melemah ke
level 21852.67. Minggu ini akan berada antara level resistance di 23280
dan 23945, sementara support berikutnya 21415 dan 21075.
Bursa
saham Wall Street minggu lalu mengalami tekanan oleh meningkatnya risiko
dengan peristiwa bom Boston serta data earnings sejumlah emiten yang
agak kurang memuaskan. Dow Jones Industrial secara mingguan melemah
cukup tajam -2.08% ke level 14542.75, dengan rentang pasar berikutnya
antara resistance level pada 14880 dan 14920, sementara support di level
14365 dan 13785. Index S&P 500 minggu lalu terperosok -2.70% ke
level 1552.69. Berikutnya range pasar antara resistance di level 1597
dan 1620, sementara support pada level 1483 dan 1450.
Pasar Emas
Untuk
pasar emas, minggu lalu masih melemah di tengah anjlok harga terbesar
dalam 33 tahun terakhir untuk komoditi logam mulia ini dengan isyu
pelemahan ekonomi di China yang bisa memangkas portfolio emas, di mana
harga emas dunia merosot ke level $1400.80 per troy ounce. Untuk sepekan
ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara support
pada $1320 dan $1155, serta resistance di $1620 serta berikut $1670 per
troy ounce. Di Indonesia, harga emas terpantau ikut menurun secara
mingguan pada Rp437,280.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar