Senin, 27 Mei 2013

Analisa Market Tanggal 27 - 31 Mei 2013

Selama pekan lalu pergerakan pasar cukup banyak dipengaruhi oleh kebijakan moneter dan pidato pernyataan kepala bank sentral seperti Bernanke dan Kuroda. Berikut Agenda Data Fundamental dalam Sepekan ini :

SENIN
Pada hari ini tidak banyak data fundamental yang dirilis, sementara di Inggris dan AS merupakan hari libur nasional. Pukul 07:00 pagi ini dirilis pernyataan hasil meeting MPC Jepang yaitu para pembuat kebijakan moneter mengenai perkembangan hasil kebijakan BoJ terhadap pasar.

SELASA
Data CSPI tahunan Jepang diperkirakan dilevel sama dengan tahun lalu -0.2% bila sesuai atau lebih besar dari -0.2% maka yen dapat menguat namun bila lebih kecil dari perkiraan maka usdjpy naik. Data ekonomi Jerman Import Prices diprediksi turun dari -0.1% ke -0.2% bila sesuai perkiraan membuat melemah nilai euro.
Pada malam hari dirilis data ekonomi AS yaitu S&P CS Composite diperkirakan oleh para pengamat mengalami kenaikan dari sebelumnya 9.3% menjadi 10.2% bila hasilnya sesuai perkiraan hal ini menguatkan dollar. Data ekonomi selanjutnya CX Consumer Confidence yang merupakan data cukup penting. Diperkirakan oleh pengamat yang disurvey data ini naik dari sebelumnya -6 menjadi +2 hal ini jelas akan menguatkan dollar dan bila sebaliknya maka dollar melemah.

RABU
Data ekonomi hari ini cukup beragam dari berbagai negara/kawasan. Pagi ini data ekonomi Jepang dirilis diantaranya data retail sales (penjualan ritel) tahunan, diprediksikan datanya menurun dibanding tahun lalu dari -0.3% ke -0.4%. Kemudian Gubernur BOJ Kuroda dijadwalkan akan berpidato, pasar sangat menantikan kembali pernyataan Kuroda apakah menguatkan atau kembali melemahkan yen. Data ekonomi Australia HIA New Home Sales dan data Construstion Work Done yang menurut survey akan naik dari -0.1% menjadi 1.1% dan bila sesuai perkiraan maka aussie menguat.
Data ekonomi Eropa pukul 14:55- German Unemployment Change hasilnya diperkirakan masih sama dengan data bulan lalu yaitu 4K, dan data German Prelim diperkirakan menguatkan euro karna naik dari -0.5% ke 0.2%, kemudian data money supply eropa naik dari 2.6% ke 2.9% data-data ekonomi ini diperkirakan menguatkan euro. Data ekonomi Inggris dirilis pukul 17:00 yaitu CBI Realized Sales diperkirakan naik dari 1 menjadi 4, diprediksi sterling akan menguat akibat data ini. Pada malam ini tidak ada data ekonomi dari AS yang dirilis.

KAMIS
Data ekonomi Australi pagi ini cukup penting diantaranya Building Approval bulan April diprediksi naik dari sebelumnya -5.5% menjadi 4.1% data ini merupakan data penting karena semakin banyaknya ijin mendirikan bangunan mengindikasikan bertumbuhnya sektor property. Data Private Capital Expenditure juga diprediksi positif, naik dari -1.2% ke 0.7%, kedua data ini diprediksi membuat Aussie menguat setelah dalam beberapa pekan melemah.
Data ekonomi AS pada malam ini yaitu prelim GDP (pendahuluan GDP AS) yang diperkirakan sama dengan data sebelumnya yaitu dilevel 2.5% bila sesuai prediksi dollar terdorong lebih kuat. Data unemployment claims mingguan diprediksi naik dari 340K ke 342K dan ini bisa membuat dollar melemah. Data pending home sales diprediksi lebih rendah dari sebelumnya, turun dari 1.5% ke 1.3%. Bila data penjualan rumah menurun maka dollar dapat melemah.

JUMAT
Pada akhir pekan ini cukup banyak data ekonomi dirilis, dan investor harap berhati-hati mencermati setiap dampak rilis data tersebut. Data Jepang diantaranya Household Spending diprediksi turun dari 5.2% ke 3.1% membuat yen melemah. Data Tokyo Core CPI naik tipis dari -0.3% ke -0.2% dan data Prelim Industrial Production Jepang diperkirakan naik dari 0.2% ke 0.8% hal ini bila sesuai perkiraan mendorong penguatan yen Jepang. Data private sector credit Australia diperkirakan naik tipis dari 0.2% ke 0.3% bila sesuai maka Aussie terdorong menguat.
Data Ekonomi Eropa. Data Retail sales Jerman diprediksi naik dari sebelumnya -0.5% menjadi +0.3% dan data Consumer spending Perancis diprediksi turun dari 1.3% ke -0.5%. Kedua data ini bertolak belakang, namun setidaknya pasar lebih melihat data Jerman, bila sesuai perkiraan naik maka euro akan menguat. Data CPI Flash estimate diperkirakan naik dari 1.2% menjadi 1.4% hal ini psositif untuk euro. Namun tingkat pengangguran di zona eropa diprediksi bertambah dari 12.1% jadi 12.2% hal ini masih menjadi tekanan untuk euro.
Pada malam hari, dirilis data ekonomi AS yaitu core PCE Index, Personal spending dan Chicago PMI serta Revised UoM Consumer Spending diperkirakan hasilnya diprediksi menguatkan dollar AS. Bila sesuai dengan perkiraan dan dollar menguat menjelang penutupan pasar pekan ini.

Mengawali perdagangan pekan ini harga emas batangan di Logam Mulia Antam tidak mengalami pergerakan dimana sama dengan harga penutupan akkhir pekan. Minted Bars ukuran 1 gr dijual Rp. 516000/gr , untuk Minted Bars ukuran 250 gr Rp. 477000/gr menjadi Rp.119.250.000
Untuk buy back yang dipatok Antam hari ini naik Rp. 1000 dari penutupan pekan lalu menjadi Rp 434.000 per gram dari data yang didapat Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam.
Harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Juni tampak mengalami penurunan sebesar 0.4 persen dan akhir pekan ditutup pada posisi 1386.60 dollar per troy ons. Harga emas telah mengalami penurunan sebesar 5.8 persen di bulan Mei ini, mengarah kepada penurunan bulanan untuk dua bulan berturut-turut.
Sementara itu harga emas spot LLG tampak mengalami penurunan harian sebesar 0.6 persen dan ditutup pada posisi 1383 dollar per troy ons. Akan tetapi dalam satu pekan harga emas menguat 2.15 persen, peningkatan mingguan terbesar sejak akhir April lalu. Pagi ini untuk emas global mengalami kenaikan dimana harga spot emas sedang naik 0,29% di posisi 1390,67 dollar AS toz.
Untuk ketersediaan emas yang dijual pagi ini tidak semua ukuran minted bars tersedia dijual khususnya untuk ukuran setengah kilo tidak tersedia.
Perkiraan pergerakan harga emas akan cenderung mengalami pergerakan yang terbatas. Pergerakan harga emas hari ini diperkirakan pada kisaran 1383,70 - 1400 dollar.

Range Today Forex dan Emas 27 Mei 2013

Senin, 20 Mei 2013

Analisa Market Tanggal 20 - 24 Mei 2013

Bursa saham Indonesia pada perdagangan pekan lalu berakhir menguat cukup signifikan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan lalu (13/05-17/05) ditutup pada posisi 5145,683, naik 39,746 poin atau 0,78% dari penutupan pekan sebelumnya (06/05-10/05) di level 5105,937.
Pada minggu ini (20/05 - 24/05), IHSG tampak kembali berhasil mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah yang baru di posisi 5162,381. Secara sektoral, tampak sektor barang konsumsi melejit sangat tajam. Hal ini kemungkinan didorong oleh antisipasi investor dalam menyambut bulan puasa atau Ramadhan yang akan tiba.
Untuk minggu ini, IHSG tampaknya masih berpotensi menguat. Diperkirakan IHSG pada perdagangan pekan ini akan menemukan resistance pada kisaran 5170 dan 5235. Sedangkan support berada di kisaran 5110 dan 5060.

Mata uang rupiah seminggu lalu kembali melemah, di mana secara mingguan ditutup melemah di level 9745 terhadap USD, turun sebesar 11 poin dari posisi penutupan perdagangan minggu sebelumnya. Kurs USDIDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 9770 dan 9820, sementara support di level 9720 dan 9680.

Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang akan diwarnai dengan sejumlah data ekonomi penting, termasuk di antaranya pengumuman suku bunga dari the bank sentral di Australia dan Inggris.
Secara umum ada sejumlah agenda rilis data ekonomi yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:
•Dari kawasan Amerika: agak sepi minggu ini; hanya berupa rilis data existing homes sales dan pidato Bernanke hari Rabu, rilis catatan rapat The Fed Kamis dini hari, serta klaim pengangguran dan penjualan rumah baru pada Kamis malam.
•Dari kawasan Eropa: berupa rilis catatan rapat BOE dan penjualan eceran pada hari Rabu sore. Di hari Kamis siang ada rilis data Flash Manufacturing PMI Perancis dan Jerman juga estimasi pertumbuhan GDP kuartal kedua di Inggris. Pada hari Jumat dini hari Presiden ECB Mario Draghi akan berpidato, sedangkan sore harinya akan dirilis data iklim bisnis Jerman.
•Dari Australia: Monetary Policy Meeting Minutes dari RBA. data ini diharapkan dapat memberikan kisi-kisi apakaha RBA akan menurunkan suku bunga lagi.
•Dari kawasan Asia; Policy Statement, diperkirakan BOJ masih akan mempertahankan kebijakan depresiasi Yen.

Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, nilai tukar mata uang dollar terpantau menguat setelah ada kemungkinan Fed akan kurangi program stimulus, di mana secara mingguan index dollar AS kembali menguat ke level 84.200.
EUR/USD, Pekan yang lalu euro dollar terpantau melemah ke posisi level 1.2838. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.2750 dan 1.2620, sementara resistance di 1.2980 dan berikutnya 1.3080.
GBP/USD, Poundsterling minggu lalu terlihat melemah ke level 1.5169. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level support pada 1.5060 dan 1.4950, sedangkan resistance pada 1.5220 dan kemudian 1.5350.
USD/JPY, Yen minggu lalu berakhir menguat ke level 103.22. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 103.40 dan 103.75, serta support pada 102.20 serta level 101.00
AUD/USD, Sementara itu, Aussie dollar terpantau melemah dalam seminggu ke level 0.9728. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.9855 dan 0.9980, sementara support level di 0.9690 dan 0.9550.

Stock Index Futures
Pada perdagangan di bursa saham kawasan Asia minggu lalu (13/05-17/05) secara umum mengalami penguatan, terutama bursa saham Jepang yang melejit tajam hingga menembus level 15000. Bursa saham Jepang tampak melesat tajam minggu lalu, dipimpin oleh perusahaan-perusahaan leasing. Hal ini diperkirakan didorong oleh kebijakan Perdana Menteri Shinzo Abe yang mendukung praktek leasing, dalam rangka mendorong angka belanja modal di Jepang. Selain itu, dalam programnya, Abe juga diberitakan akan berfokus pada industri pertanian dan ekspor infrastruktur. Untuk rentang indeks Nikkei pada minggu ini, diperkirakan berada di kisaran 14735 hingga 15465.
Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir melemah ke level 23082,68. Minggu ini akan berada antara level resistance di 23245 dan 23400, sedangkan support berikutnya 22720 dan 22535.
Sementara itu dari kawasan AS, menguatnya Wall Street tampaknya didorong oleh data ekonomi AS yang cukup memuaskan minggu lalu. Penjualan ritel AS dilaporkan bertumbuh 0,1% pada periode April 2013, setelah sebelumnya mengalami kontraksi sebesar 0,5%. Building Permits dilaporkan meningkat menjadi 1,02 juta dari sebelumnya 0,89 juta. Sementara itu, Prelim UoM Consumer Sentiment juga meningkat menjadi 83.7 dari sebelumnya 76.4. Rentang indeks Dow Jones minggu ini diperkirakan berada di kisaran 15190 hingga 15440, sedangkan indeks S&P 500 berada di kisaran 1645 hingga 1675.

Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu tampak alami penurunan dan ditutup di level $1355.25 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara support pada $1320 dan $1295, serta resistance di $1400 serta berikut $1470 per troy ounce. Di Indonesia, harga emas terpantau ikut melemah secara mingguan pada Rp424900

Senin, 13 Mei 2013

Analisa Market Tanggal 13 - 17 Mei 2013

Pergerakan bursa pasar modal di Indonesia, IHSG pada minggu lalu terpantau berhasil menembus angka 5100 dan mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah yang baru pada posisi 5115,643. IHSG pada akhirnya ditutup di posisi 5105,937 atau naik 3,66% secara mingguan.
Untuk minggu ini (13 - 17 Mei 2013) IHSG nampaknya berpeluang menguat kembali, seiring dengan masih dominannya sentimen positif. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level 5170 dan 5235, sedangkan support level di sekitar posisi 5050 dan kemudian 5000.

Mata uang rupiah seminggu lalu kembali tenang, di mana secara mingguan ditutup stagnan di level 9734 terhadap USD, hanya naik 1 poin dari posisi penutupan perdagangan minggu sebelumnya. Kurs USDIDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 9750 dan 9780, sementara support di level 9720 dan 9680.

Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang akan diwarnai dengan sejumlah data ekonomi penting, termasuk di antaranya pengumuman suku bunga dari the bank sentral di Australia dan Inggris.
Secara umum ada sejumlah agenda rilis data ekonomi yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:
Dari kawasan Amerika: agak sepi minggu ini; hanya berupa rilis data penjualan eceran pada hari Senin malam. Building permits, inflasi, indeks manufaktur Philly dan klaim pengangguran hari Kamis malam dan indeks keyakinan konsumen UoM Jumat malam.
Dari kawasan Inggris dan Eropa: berupa pertemuan EUROGROUP dan indeks keyakinan konsumen Jerman
Dari Australia: berupa pengumuman anggaran belanja pemerintah Australia.

Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, nilai tukar mata uang dollar terpantau menguat setelah ada kemungkinan Fed akan kurangi program stimulus, di mana secara mingguan index dollar AS kembali turun ke level 83.100.

EUR/USD,Pekan yang lalu euro dollar terpantau melemah ke posisi level 1.2992. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.2910 dan 1.2820, sementara resistance di 1.3080 dan berikutnya 1.3180.

GBP/USD,Poundsterling minggu lalu terlihat melemah ke level 1.5362. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level support pada 1.5220 dan 1.5120, sedangkan resistance pada 1.5460 dan kemudian 1.5570.

USD/JPY, Yen minggu lalu berakhir menguat ke level 101.62. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 102.50 dan 103.44, serta support pada 100.20 serta level 99.00

AUD/USD, Sementara itu, Aussie dollar terpantau melemah dalam seminggu ke level 1.0024. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 1.065 dan 1.180, sementara support level di 0.9820 dan 0.9650.


Stock Index Futures

Untuk pasar di stock index futures, pada minggu lalu di regional Asia secara umum menguat terangkat sentiment positif setelah ECB memangkas suku bunganya ke level terendah. Indeks Nikkei secara mingguan berakhir menguat signifikan ke level 14635. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 15000 dan 15400, sementara support pada level 14500 dan lalu 14280.
Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menguat ke level 23260. Minggu ini akan berada antara level resistance di 23500 dan 23945, sementara support berikutnya 22550 dan 22375.
Bursa saham Wall Street minggu lalu menanjak lagi melanjutkan rally minggu lalu dan mencetak rekor tertinggi baru dengan S&P menembus level 1600 untuk pertama kalinya dalam sejarah terpicu oleh data tenaga kerja yang dirilis lebih baik dari ekspektasi pasar. Dow Jones Industrial secara mingguan menguat ke level 15080.01, dengan rentang pasar berikutnya resistance level pada 15200, sementara support di level 14800 dan 14500. Index S&P 500 minggu lalu menanjak ke level 1624.66. Berikutnya range pasar antara resistance di level 1650 dan 1680, sementara support pada level 1605 dan 1580.

Pasar Emas

Untuk pasar emas, minggu lalu tampak alami penurunan dan ditutup di level $1443.85 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara support pada $1390 dan $1295, serta resistance di $1480 serta berikut $1570 per troy ounce. Di Indonesia, harga emas terpantau ikut melemah secara mingguan pada Rp451,600.

Senin, 06 Mei 2013

Analisa Market Tanggal 6 - 10 Mei 2013

Pergerakan bursa pasar modal di Indonesia IHSG pada minggu lalu terpantau awalnya mencetak rekor baru namun kemudian terkoreksi tajam di akhir minggu akibat S&P yang memangkas outlook Indoesia dari positif ke stabil, sehingga IHSG ditutup melemah 1,03% pada posisi 4925,48, setelah sempat menyentuh level rekor baru sampai ke 5062.
Untuk minggu berikutnya ini (6 - 10 Mei 2013) IHSG nampaknya berpeluang menguat kembali. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level 5062 dan 5100, sedangkan support level di sekitar posisi 4855 dan kemudian 4714.

Mata uang rupiah seminggu lalu kembali tenang, di mana secara mingguan ditutup agak melemah di level 9735 terhadap USD. Kurs USDIDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 9780 dan 9850, sementara support di level 9675 dan 9620.

Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang akan diwarnai dengan sejumlah data ekonomi penting, termasuk di antaranya pengumuman suku bunga dari the bank sentral di Australia dan Inggris.
Secara umum ada sejumlah agenda rilis data ekonomi yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:
•Dari kawasan Amerika: agak sepi minggu ini; hanya berupa rilis data tenaga kerja Unemployment Claims pada Kamis malam; serta pidato Chairman the Fed Ben Bernanke di Chicago pada Jumat malam.
•Dari kawasan Inggris dan Eropa: berupa rilis lelang obligasi Spanish 10-y Bond Auction serta pengumuman suku bunga dari MPC Bank of London pada Kamis sore yang diperkirakan berahan di level 0.5%.
•Dari Australia: berupa pengumuman suku bunga bank sentral Australia (RBA) pada Selasa pagi yang diperkirakan berahan di level 3%.

Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, nilai tukar mata uang dollar terpantau melemah setelah rilis industry sector jasa di Amerika yang melemah, di mana secara mingguan index dollar AS kembali turun ke level 82.080.
EUR/USD,Pekan yang lalu euro dollar terpantau agak menguat ke posisi level 1.3117. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.2750 dan 1.2660, sementara resistance di 1.3380 dan berikutnya 1.3720.
GBP/USD,Poundsterling minggu lalu terlihat menguat, dengan keyakinan bisnis yang melampaui ekspektasi pasar sehingga pound menanjak lagi ke level 1.5570. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level support pada 1.4830 dan 1.4235, sedangkan resistance pada 1.5877 dan kemudian 1.6380.
USD/JPY, Yen minggu lalu berakhir menguat ke level 90.01. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 99.95 dan 101.44, serta support pada 95.92 serta level 92.55.
AUD/USD, Sementara itu, Aussie dollar terpantau menguat dalam seminggu ke level 1.0315. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 1.0480 dan 1.0600, sementara support level di 1.0150 dan 0.9970.

Bursa saham Wall Street minggu lalu menanjak lagi melanjutkan rally minggu lalu dan mencetak rekor tertinggi baru dengan S&P menembus level 1600 untuk pertama kalinya dalam sejarah terpicu oleh data tenaga kerja yang dirilis lebih baik dari ekspektasi pasar. Dow Jones Industrial secara mingguan menguat 1.8% ke level 14968.66, dengan rentang pasar berikutnya resistance level pada 15000, sementara support di level 14365 dan 13785. Index S&P 500 minggu lalu menanjak 2.0% ke level 1608.59. Berikutnya range pasar antara resistance di level 1620 dan 1650, sementara support pada level 1535 dan 1483.

Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu kembali naik terangkat dorongan beli investor global di level harga rendah, di mana harga emas dunia merangkak terus ke level $1468.95 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara support pada $1320 dan $1155, serta resistance di $1620 serta berikut $1670 per troy ounce. Di Indonesia, harga emas terpantau ikut menaik secara mingguan pada Rp459,530.