Senin, 20 Mei 2013

Analisa Market Tanggal 20 - 24 Mei 2013

Bursa saham Indonesia pada perdagangan pekan lalu berakhir menguat cukup signifikan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan lalu (13/05-17/05) ditutup pada posisi 5145,683, naik 39,746 poin atau 0,78% dari penutupan pekan sebelumnya (06/05-10/05) di level 5105,937.
Pada minggu ini (20/05 - 24/05), IHSG tampak kembali berhasil mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah yang baru di posisi 5162,381. Secara sektoral, tampak sektor barang konsumsi melejit sangat tajam. Hal ini kemungkinan didorong oleh antisipasi investor dalam menyambut bulan puasa atau Ramadhan yang akan tiba.
Untuk minggu ini, IHSG tampaknya masih berpotensi menguat. Diperkirakan IHSG pada perdagangan pekan ini akan menemukan resistance pada kisaran 5170 dan 5235. Sedangkan support berada di kisaran 5110 dan 5060.

Mata uang rupiah seminggu lalu kembali melemah, di mana secara mingguan ditutup melemah di level 9745 terhadap USD, turun sebesar 11 poin dari posisi penutupan perdagangan minggu sebelumnya. Kurs USDIDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 9770 dan 9820, sementara support di level 9720 dan 9680.

Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang akan diwarnai dengan sejumlah data ekonomi penting, termasuk di antaranya pengumuman suku bunga dari the bank sentral di Australia dan Inggris.
Secara umum ada sejumlah agenda rilis data ekonomi yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:
•Dari kawasan Amerika: agak sepi minggu ini; hanya berupa rilis data existing homes sales dan pidato Bernanke hari Rabu, rilis catatan rapat The Fed Kamis dini hari, serta klaim pengangguran dan penjualan rumah baru pada Kamis malam.
•Dari kawasan Eropa: berupa rilis catatan rapat BOE dan penjualan eceran pada hari Rabu sore. Di hari Kamis siang ada rilis data Flash Manufacturing PMI Perancis dan Jerman juga estimasi pertumbuhan GDP kuartal kedua di Inggris. Pada hari Jumat dini hari Presiden ECB Mario Draghi akan berpidato, sedangkan sore harinya akan dirilis data iklim bisnis Jerman.
•Dari Australia: Monetary Policy Meeting Minutes dari RBA. data ini diharapkan dapat memberikan kisi-kisi apakaha RBA akan menurunkan suku bunga lagi.
•Dari kawasan Asia; Policy Statement, diperkirakan BOJ masih akan mempertahankan kebijakan depresiasi Yen.

Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, nilai tukar mata uang dollar terpantau menguat setelah ada kemungkinan Fed akan kurangi program stimulus, di mana secara mingguan index dollar AS kembali menguat ke level 84.200.
EUR/USD, Pekan yang lalu euro dollar terpantau melemah ke posisi level 1.2838. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.2750 dan 1.2620, sementara resistance di 1.2980 dan berikutnya 1.3080.
GBP/USD, Poundsterling minggu lalu terlihat melemah ke level 1.5169. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level support pada 1.5060 dan 1.4950, sedangkan resistance pada 1.5220 dan kemudian 1.5350.
USD/JPY, Yen minggu lalu berakhir menguat ke level 103.22. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 103.40 dan 103.75, serta support pada 102.20 serta level 101.00
AUD/USD, Sementara itu, Aussie dollar terpantau melemah dalam seminggu ke level 0.9728. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.9855 dan 0.9980, sementara support level di 0.9690 dan 0.9550.

Stock Index Futures
Pada perdagangan di bursa saham kawasan Asia minggu lalu (13/05-17/05) secara umum mengalami penguatan, terutama bursa saham Jepang yang melejit tajam hingga menembus level 15000. Bursa saham Jepang tampak melesat tajam minggu lalu, dipimpin oleh perusahaan-perusahaan leasing. Hal ini diperkirakan didorong oleh kebijakan Perdana Menteri Shinzo Abe yang mendukung praktek leasing, dalam rangka mendorong angka belanja modal di Jepang. Selain itu, dalam programnya, Abe juga diberitakan akan berfokus pada industri pertanian dan ekspor infrastruktur. Untuk rentang indeks Nikkei pada minggu ini, diperkirakan berada di kisaran 14735 hingga 15465.
Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir melemah ke level 23082,68. Minggu ini akan berada antara level resistance di 23245 dan 23400, sedangkan support berikutnya 22720 dan 22535.
Sementara itu dari kawasan AS, menguatnya Wall Street tampaknya didorong oleh data ekonomi AS yang cukup memuaskan minggu lalu. Penjualan ritel AS dilaporkan bertumbuh 0,1% pada periode April 2013, setelah sebelumnya mengalami kontraksi sebesar 0,5%. Building Permits dilaporkan meningkat menjadi 1,02 juta dari sebelumnya 0,89 juta. Sementara itu, Prelim UoM Consumer Sentiment juga meningkat menjadi 83.7 dari sebelumnya 76.4. Rentang indeks Dow Jones minggu ini diperkirakan berada di kisaran 15190 hingga 15440, sedangkan indeks S&P 500 berada di kisaran 1645 hingga 1675.

Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu tampak alami penurunan dan ditutup di level $1355.25 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara support pada $1320 dan $1295, serta resistance di $1400 serta berikut $1470 per troy ounce. Di Indonesia, harga emas terpantau ikut melemah secara mingguan pada Rp424900

Tidak ada komentar:

Posting Komentar