Bursa saham Indonesia pada perdagangan pekan lalu berakhir menguat
cukup signifikan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan lalu
(13/05-17/05) ditutup pada posisi 5145,683, naik 39,746 poin atau 0,78%
dari penutupan pekan sebelumnya (06/05-10/05) di level 5105,937.
Pada
minggu ini (20/05 - 24/05), IHSG tampak kembali berhasil mencetak rekor
tertinggi sepanjang sejarah yang baru di posisi 5162,381. Secara
sektoral, tampak sektor barang konsumsi melejit sangat tajam. Hal ini
kemungkinan didorong oleh antisipasi investor dalam menyambut bulan
puasa atau Ramadhan yang akan tiba.
Untuk minggu ini, IHSG
tampaknya masih berpotensi menguat. Diperkirakan IHSG pada perdagangan
pekan ini akan menemukan resistance pada kisaran 5170 dan 5235.
Sedangkan support berada di kisaran 5110 dan 5060.
Mata uang
rupiah seminggu lalu kembali melemah, di mana secara mingguan ditutup
melemah di level 9745 terhadap USD, turun sebesar 11 poin dari posisi
penutupan perdagangan minggu sebelumnya. Kurs USDIDR pada minggu
mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level
9770 dan 9820, sementara support di level 9720 dan 9680.
Untuk
indikator ekonomi global, pada pekan mendatang akan diwarnai dengan
sejumlah data ekonomi penting, termasuk di antaranya pengumuman suku
bunga dari the bank sentral di Australia dan Inggris.
Secara umum ada sejumlah agenda rilis data ekonomi yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:
•Dari
kawasan Amerika: agak sepi minggu ini; hanya berupa rilis data existing
homes sales dan pidato Bernanke hari Rabu, rilis catatan rapat The Fed
Kamis dini hari, serta klaim pengangguran dan penjualan rumah baru pada
Kamis malam.
•Dari kawasan Eropa: berupa rilis catatan rapat BOE dan
penjualan eceran pada hari Rabu sore. Di hari Kamis siang ada rilis data
Flash Manufacturing PMI Perancis dan Jerman juga estimasi pertumbuhan
GDP kuartal kedua di Inggris. Pada hari Jumat dini hari Presiden ECB
Mario Draghi akan berpidato, sedangkan sore harinya akan dirilis data
iklim bisnis Jerman.
•Dari Australia: Monetary Policy Meeting Minutes
dari RBA. data ini diharapkan dapat memberikan kisi-kisi apakaha RBA
akan menurunkan suku bunga lagi.
•Dari kawasan Asia; Policy Statement, diperkirakan BOJ masih akan mempertahankan kebijakan depresiasi Yen.
Pasar Forex
Minggu
lalu di pasar forex, nilai tukar mata uang dollar terpantau menguat
setelah ada kemungkinan Fed akan kurangi program stimulus, di mana
secara mingguan index dollar AS kembali menguat ke level 84.200.
EUR/USD, Pekan
yang lalu euro dollar terpantau melemah ke posisi level 1.2838. Untuk
minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.2750
dan 1.2620, sementara resistance di 1.2980 dan berikutnya 1.3080.
GBP/USD, Poundsterling
minggu lalu terlihat melemah ke level 1.5169. Untuk minggu ini pasar
berkisar antara level support pada 1.5060 dan 1.4950, sedangkan
resistance pada 1.5220 dan kemudian 1.5350.
USD/JPY, Yen
minggu lalu berakhir menguat ke level 103.22. Pasar di minggu ini akan
berada di antara resistance level pada 103.40 dan 103.75, serta support
pada 102.20 serta level 101.00
AUD/USD, Sementara itu,
Aussie dollar terpantau melemah dalam seminggu ke level 0.9728. Range
minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.9855 dan 0.9980,
sementara support level di 0.9690 dan 0.9550.
Stock Index Futures
Pada
perdagangan di bursa saham kawasan Asia minggu lalu (13/05-17/05)
secara umum mengalami penguatan, terutama bursa saham Jepang yang
melejit tajam hingga menembus level 15000. Bursa saham Jepang tampak
melesat tajam minggu lalu, dipimpin oleh perusahaan-perusahaan leasing.
Hal ini diperkirakan didorong oleh kebijakan Perdana Menteri Shinzo Abe
yang mendukung praktek leasing, dalam rangka mendorong angka belanja
modal di Jepang. Selain itu, dalam programnya, Abe juga diberitakan akan
berfokus pada industri pertanian dan ekspor infrastruktur. Untuk
rentang indeks Nikkei pada minggu ini, diperkirakan berada di kisaran
14735 hingga 15465.
Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong
minggu lalu berakhir melemah ke level 23082,68. Minggu ini akan berada
antara level resistance di 23245 dan 23400, sedangkan support berikutnya
22720 dan 22535.
Sementara itu dari kawasan AS, menguatnya Wall
Street tampaknya didorong oleh data ekonomi AS yang cukup memuaskan
minggu lalu. Penjualan ritel AS dilaporkan bertumbuh 0,1% pada periode
April 2013, setelah sebelumnya mengalami kontraksi sebesar 0,5%.
Building Permits dilaporkan meningkat menjadi 1,02 juta dari sebelumnya
0,89 juta. Sementara itu, Prelim UoM Consumer Sentiment juga meningkat
menjadi 83.7 dari sebelumnya 76.4. Rentang indeks Dow Jones minggu ini
diperkirakan berada di kisaran 15190 hingga 15440, sedangkan indeks
S&P 500 berada di kisaran 1645 hingga 1675.
Pasar Emas
Untuk
pasar emas, minggu lalu tampak alami penurunan dan ditutup di level
$1355.25 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan
rentang harga pasar antara support pada $1320 dan $1295, serta
resistance di $1400 serta berikut $1470 per troy ounce. Di Indonesia,
harga emas terpantau ikut melemah secara mingguan pada Rp424900
Tidak ada komentar:
Posting Komentar