Pergerakan bursa pasar modal di Indonesia IHSG pada minggu lalu
terpantau awalnya mencetak rekor baru namun kemudian terkoreksi tajam di
akhir minggu akibat S&P yang memangkas outlook Indoesia dari
positif ke stabil, sehingga IHSG ditutup melemah 1,03% pada posisi
4925,48, setelah sempat menyentuh level rekor baru sampai ke 5062.
Untuk
minggu berikutnya ini (6 - 10 Mei 2013) IHSG nampaknya berpeluang
menguat kembali. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level
5062 dan 5100, sedangkan support level di sekitar posisi 4855 dan
kemudian 4714.
Mata uang rupiah seminggu lalu kembali tenang, di
mana secara mingguan ditutup agak melemah di level 9735 terhadap USD.
Kurs USDIDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara
resistance di level 9780 dan 9850, sementara support di level 9675 dan
9620.
Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang akan
diwarnai dengan sejumlah data ekonomi penting, termasuk di antaranya
pengumuman suku bunga dari the bank sentral di Australia dan Inggris.
Secara umum ada sejumlah agenda rilis data ekonomi yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:
•Dari
kawasan Amerika: agak sepi minggu ini; hanya berupa rilis data tenaga
kerja Unemployment Claims pada Kamis malam; serta pidato Chairman the
Fed Ben Bernanke di Chicago pada Jumat malam.
•Dari kawasan Inggris
dan Eropa: berupa rilis lelang obligasi Spanish 10-y Bond Auction serta
pengumuman suku bunga dari MPC Bank of London pada Kamis sore yang
diperkirakan berahan di level 0.5%.
•Dari Australia: berupa
pengumuman suku bunga bank sentral Australia (RBA) pada Selasa pagi yang
diperkirakan berahan di level 3%.
Pasar Forex
Minggu lalu di
pasar forex, nilai tukar mata uang dollar terpantau melemah setelah
rilis industry sector jasa di Amerika yang melemah, di mana secara
mingguan index dollar AS kembali turun ke level 82.080.
EUR/USD,Pekan
yang lalu euro dollar terpantau agak menguat ke posisi level 1.3117.
Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada
1.2750 dan 1.2660, sementara resistance di 1.3380 dan berikutnya 1.3720.
GBP/USD,Poundsterling
minggu lalu terlihat menguat, dengan keyakinan bisnis yang melampaui
ekspektasi pasar sehingga pound menanjak lagi ke level 1.5570. Untuk
minggu ini pasar berkisar antara level support pada 1.4830 dan 1.4235,
sedangkan resistance pada 1.5877 dan kemudian 1.6380.
USD/JPY, Yen
minggu lalu berakhir menguat ke level 90.01. Pasar di minggu ini akan
berada di antara resistance level pada 99.95 dan 101.44, serta support
pada 95.92 serta level 92.55.
AUD/USD, Sementara itu, Aussie dollar
terpantau menguat dalam seminggu ke level 1.0315. Range minggu ini akan
berada di antara resistance level di 1.0480 dan 1.0600, sementara
support level di 1.0150 dan 0.9970.
Bursa saham Wall Street minggu lalu
menanjak lagi melanjutkan rally minggu lalu dan mencetak rekor tertinggi
baru dengan S&P menembus level 1600 untuk pertama kalinya dalam
sejarah terpicu oleh data tenaga kerja yang dirilis lebih baik dari
ekspektasi pasar. Dow Jones Industrial secara mingguan menguat 1.8% ke
level 14968.66, dengan rentang pasar berikutnya resistance level pada
15000, sementara support di level 14365 dan 13785. Index S&P 500
minggu lalu menanjak 2.0% ke level 1608.59. Berikutnya range pasar
antara resistance di level 1620 dan 1650, sementara support pada level
1535 dan 1483.
Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu kembali
naik terangkat dorongan beli investor global di level harga rendah, di
mana harga emas dunia merangkak terus ke level $1468.95 per troy ounce.
Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar
antara support pada $1320 dan $1155, serta resistance di $1620 serta
berikut $1670 per troy ounce. Di Indonesia, harga emas terpantau ikut
menaik secara mingguan pada Rp459,530.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar