Selasa, 04 Juni 2013

Analisa Market 3 - 7 Juni 2013

Pergerakan bursa pasar modal di Indonesia IHSG pada minggu lalu tergerus kembali oleh aksi net sell dari investor asing di tengah spekulasi akan penahanan stimulus ekonomi dari the Fed, sehingga IHSG ditutup melemah 1,19% ke 5.068.
Untuk minggu berikutnya ini (3-7 Juni 2013) IHSG nampaknya masih akan tertekan atau setidaknya konsolidasi di minggu yang dipotong libur nasional ini. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level 5251 dan 5300, sedangkan support level di sekitar posisi 4990 dan kemudian 4907.

Mata uang rupiah seminggu lalu kembali melemah, di mana secara mingguan ditutup di level 9813 terhadap USD di tengah isyu penguatan dollar secara global. Kurs USDIDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 9850, sementara support di level 9745 dan 9675.

Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang akan diwarnai dengan cukup banyak data ekonomi penting, sebagaimana biasanya di minggu pertama tiap bulan, termasuk di antaranya pengumuman suku bunga dari bank sentral di Australia, Inggris dan Eropa.
Secara umum ada sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:

•Dari kawasan Amerika: berupa rilis data ISM Manufacturing PMI pada Senin malam; dilanjutkan dengan rilis Trade Balance pada Selasa malam; kemudian data ADP Non-Farm Employment Change dan ISM Non-Manufacturing PMI pada Rabu malam; berikutnya data tenaga kerja Unemployment Claims pada Kamis malam; ditutup dengan rilis penting mengenai lapangan pekerjaan: Unemployment Rate dan Non-Farm Employment Change pada Jumat malam.

•Dari kawasan Inggris dan Eropa:
berupa data Manufacturing PMI Inggris pada Senin sore; diikuti dengan rilis lelang obligasi Spanish 10-y Bond Auction, serta suku bunga Inggris (MPC) dan Eropa (ECB) yang diperkirakan bertahan di level masing-masingnya yaitu 0.5% pada Kamis petang.

•Dari kawasan Australia:
berupa pengumuman suku bunga bank sentral Australia (RBA) pada Selasa siang yang diperkirakan bertahan pada level 2.75%.

Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, nilai tukar mata uang dollar terpantau agak melemah sebagai koreksi atas trend penguatannya oleh data ekonomi yang membaik dari AS, di mana secara mingguan index dollar AS melemah sedikit ke level 83.270.

Pekan yang lalu euro dollar terpantau menguat sedikit ke posisi level 1.3003. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.2797 dan 1.2660, sementara resistance di 1.3250 dan berikutnya 1.3430.
Poundsterling minggu lalu terlihat menguat, dengan pound rebound ke level 1.5213. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level support pada 1.5008 dan 1.4830, sedangkan resistance pada 1.5605 dan kemudian 1.5877.
Untuk USDJPY minggu lalu berakhir melemah ke level 100.42. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 103.80 dan 106.55, serta support pada 97.05 serta level 95.92.
Sementara itu, Aussie dollar terpantau melorot dalam seminggu ke level 0.9570. Range minggu ini akan berada di antara support level di 0.9525 dan 0.9390, sementara resistance level di 1.0305 dan 1.0480.

Stock Index Futures
Untuk bursa berjangka, pada minggu lalu di regional Asia secara umum melemah di dalam isyu bakalan behentinya stimulus dari the Fed yang pada gilirannya akan memicu kenaikan suku bunga. Indeks Nikkei secara mingguan berakhir melemah ke level 13744.54. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 14500 dan 15910, sementara support pada level 13000 dan lalu 11780. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menguat ke level 22481.72. Minggu ini akan berada antara level resistance di 23505 dan 23945, sementara support berikutnya 21415 dan 21075.
Bursa saham Wall Street minggu lalu tergelincir di minggunya yang kedua –pertama kalinya sejak November tahun lalu- karena isyu spekulasi akan pemangkasan stimulus oleh the Fed. Dow Jones Industrial secara mingguan turun 1.2% ke level 15,115.57 setelah sempat menyentuh rekor tertingginya di 15,409.39 pada 28 Mei, dengan rentang pasar berikutnya resistance level pada 15544 dan 15600, sementara support di level 14880 dan 14365. Index S&P 500 minggu lalu terpangkas 1.1% ke 1,630.74, berikutnya range pasar antara resistance di level 1686 dan 1700, sementara support pada level 1575 dan 1535.

Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu agak stagnan setelah berupaya rebound di tengah tertahannya rally mata uang dollar, di mana harga emas dunia berada di level $1385.00 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara support pada $1320 dan $1155, serta resistance di $1490 serta berikut $1620 per troy ounce. Di Indonesia, harga emas terpantau juga melemah secara mingguan pada Rp435,930.
Berita pasar, apakah dari the Fed, atau isyu dari kawasan Eropa atau Amerika, kembali memengaruhi pasang surutnya pasar investasi. Satu saat sepertinya memberi harapan, pada kesempatan lain memutuskan ekspektasinya. Sangat tidak menentu. Sering juga spekulasi pasar terbentuk untuk menggerakkan pasar itu sendiri. Kita tidak menyalahkan pasar atas hal tersebut. Pasar tidak pernah salah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar