Senin, 22 Juli 2013

Analisa Market Tanggal 22 - 26 Juli 2013

Pergerakan bursa pasar modal di Indonesia IHSG pada minggu lalu berlanjut menguat dengan masih berlanjut pula program stimulus dari the Fed yang mendongkrak bursa global dan regional, sehingga IHSG ditutup menguat 1,96% ke level 4.724,41.
Untuk minggu berikutnya ini (22-26 Juli 2013) IHSG akan berpeluang melanjutkan penguatannya secara terbatas. Secara mingguan, IHSG berada antara support level di sekitar posisi 4477 dan kemudian 4370, sedangkan resistance di level 4880 dan 5060.

Mata uang rupiah seminggu lalu terus saja melemah, dengan kembalinya terjadi penguatan US dollar secara global, di mana secara mingguan rupiah ditutup melemah ke level 10.078. Kurs USDIDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 10.200 dan 10.125, sementara support di level 9920 dan 9870.

Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang akan diwarnai oleh sejumlah data ekonomi penting. Secara umum ada sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:
Dari kawasan Amerika: berupa rilis data Existing Home Sales pada Senin malam; disambung dengan data New Home Sales pada Rabu malam; berikutnya rilis Core Durable Goods Orders serta data tenaga kerja Unemployment Claims pada Kamis malam.
•Dari kawasan Inggris dan Eropa: berupa rilis German Flash Manufacturing PMI pada Selasa petang; diikuti dengan rilis German Ifo Business Climate serta Prelim GDP kwartalan Inggris pada Kamis sore.


Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, nilai tukar mata uang dollar terpantau melemah dengan beberapa data ekonomi AS termasuk dari sector perumahan yang kurang menggembirakan, di mana secara mingguan index dollar AS terkoreksi ke level 82.610.

Pekan yang lalu euro dollar sebaliknya terpantau menguat ke posisi level 1.3143. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.2797 dan 1.2660, sementara resistance di 1.3305 dan berikutnya 1.3430.
Poundsterling minggu lalu juga terpantau melanjutkan penguatan dari level terendah tiga tahunnya, dengan pound menguat ke level 1.5266. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level support pada 1.4830 dan 1.4235, sedangkan resistance pada 1.5305 dan kemudian 1.5755.
Untuk USDJPY minggu lalu berakhir menguat tipis ke level 100.65. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 103.80 dan 106.55, serta support pada 93.85 serta level 92.60.
Sementara itu, Aussie dollar terpantau agak rebound dalam seminggu ke level 0.9173. Range minggu ini akan berada di antara support level di 0.8770 dan 0.8320, sementara resistance level di 0.9797 dan 1.0305.

Stock Index Futures
Untuk pasar di stock index futures, pada minggu lalu di regional Asia secara umum menguat walau tidak terlalu tajam masih dalam sentiment positif setelah pernyataan Bernanke yang pertahankan stimulus ekonomi.
Indeks Nikkei secara mingguan berakhir kembali menguat tipis ke level 14589.61. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 15905 dan 17485, sementara support pada level 12415 dan lalu 11780.
Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir agak menguat ke level 21334.04. Minggu ini akan berada antara level support di 19085 dan 18060, sementara resistance di 22855 dan 23500.
Bursa saham Wall Street minggu lalu menguat kembali, bahkan menyentuh rekor baru untuk S&P 500 oleh earnings report sejumlah emiten besar yang mengesankan. Dow Jones Industrial secara mingguan naik 0.6% ke level 15,539.40, dengan rentang pasar berikutnya resistance level pada 15544 dan 15600, sementara support di level 14685 dan 14365. Index S&P 500 minggu lalu juga menguat 0.7% ke 1,691.54 mencetak rekor baru, berikutnya range pasar antara resistance di level 1686 dan 1700, sementara support pada level 1575 dan 1535.

Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu naik lagi dari level tiga tahun terendahnya, di mana harga emas dunia kali ini menguat tipis ke level $1294.15 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara support pada $1155 dan $1045, serta resistance di $1425 serta berikut $1490 per troy ounce. Di Indonesia, harga emas terpantau juga menguat secara mingguan pada Rp419,030.


Dinamika pasar terus bergerak secara aktif, naik turun di pasar investasi. Gejolak situasi ekonomi di kawasan Eropa yang tidak kunjung selesai, ekonomi Amerika yang bangkit tetapi dengan risiko mengintip sana-sini, China yang melambat sebagai motor ekonomi dunia, dan seterusnya. Itu yang ramai terjadi dalam pasar financial global. Kalau Anda tidak punya waktu banyak kesempatan untuk mengikuti dan mengertikan pergerakan pasar demikian, kami dapat membantu Anda sepenuhnya serta memanfaatkannya untuk keputusan investasi yang lebih akurat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar