Untuk
minggu berikutnya ini (8-12 Juli 2013) IHSG nampaknya cenderung masih
variatif dan diwarnai dengan sentiment negatif dalam pasar yang
sideways. Secara mingguan, IHSG berada antara support level di sekitar
posisi 4477 dan kemudian 4370, sedangkan resistance di level 4880 dan
5060.
Mata uang rupiah seminggu lalu
melemah dalam pasar yang agak stabil, sementara masih terjadi penguatan
US dollar secara global, di mana secara mingguan rupiah ditutup melemah
ke level 9943. Kurs USDIDR pada minggu mendatang diperkirakan berada
dalam range antara resistance di level 9960 dan 10050, sementara support
di level 9870 dan 9815.
Untuk
indikator ekonomi global, pada pekan mendatang akan diwarnai oleh
sejumlah data ekonomi penting, walau tidak seramai di minggu pertama.
Secara umum ada sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya
perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:
• Dari kawasan Amerika: berupa rilis FOMC Meeting Minutes pada Kamis dini hari; disambung dengan data tenaga kerja Unemployment Claims pada Kamis malam; dilanjutkan dengan rilis inflasi PPI dan Prelim UoM Consumer Sentiment pada Jumat malam.
• Dari kawasan Inggris dan Eropa: berupa hasil meeting Eurogroup Meeting pada pada Senin; diikuti dengan rilis Manufacturing Production Inggris pada Selasa petang.
• Dari Indonesia: akan terdapat pengumuman BI dari RDG Bank Indonesia pada Kamis siang. Diperkirakan akan bertahan di level 6% walau tekanan inflasi meningkat yang bisa mendorong kenaikan suku bunga kembali.
• Dari kawasan Amerika: berupa rilis FOMC Meeting Minutes pada Kamis dini hari; disambung dengan data tenaga kerja Unemployment Claims pada Kamis malam; dilanjutkan dengan rilis inflasi PPI dan Prelim UoM Consumer Sentiment pada Jumat malam.
• Dari kawasan Inggris dan Eropa: berupa hasil meeting Eurogroup Meeting pada pada Senin; diikuti dengan rilis Manufacturing Production Inggris pada Selasa petang.
• Dari Indonesia: akan terdapat pengumuman BI dari RDG Bank Indonesia pada Kamis siang. Diperkirakan akan bertahan di level 6% walau tekanan inflasi meningkat yang bisa mendorong kenaikan suku bunga kembali.
Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, nilai tukar mata uang dollar terpantau menguat ke level tertingginya sejak 2010 di tengah data ekonomi Amerika yang terus menguat yang mendorong keyakinan pasar akan kemungkinan penghentian stimulus ekonomi dari the Fed, di mana secara mingguan index dollar AS mananjak ke level 84.430.
Minggu lalu di pasar forex, nilai tukar mata uang dollar terpantau menguat ke level tertingginya sejak 2010 di tengah data ekonomi Amerika yang terus menguat yang mendorong keyakinan pasar akan kemungkinan penghentian stimulus ekonomi dari the Fed, di mana secara mingguan index dollar AS mananjak ke level 84.430.
Pekan yang
lalu euro dollar sebaliknya terpantau merosot ke posisi level 1.2830.
Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada
1.2797 dan 1.2660, sementara resistance di 1.3305 dan berikutnya 1.3430.
Poundsterling
minggu lalu juga terlihat melemah setelah bank sentralnya memutuskan
akan tetap bertahan di level suku bunga rendah, dengan pound melorot ke
level 1.4896. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level support pada
1.4830 dan 1.4235, sedangkan resistance pada 1.5305 dan kemudian 1.5755.
Untuk
USDJPY minggu lalu berakhir menguat ke level 101.22. Pasar di minggu
ini akan berada di antara resistance level pada 103.80 dan 106.55, serta
support pada 93.85 serta level 92.60.
Sementara
itu, Aussie dollar terpantau melorot terus dalam seminggu ke level
0.9042. Range minggu ini akan berada di antara support level di 0.8770
dan 0.8320, sementara resistance level di 0.9797 dan 1.0305.
Stock Index Futures
Untuk pasar di stock index futures, pada minggu lalu di regional Asia secara umum menguat terpicu pernyataan bank sentral Eropa yang akan tetap bertahan di level suku bunga rendah.
Untuk pasar di stock index futures, pada minggu lalu di regional Asia secara umum menguat terpicu pernyataan bank sentral Eropa yang akan tetap bertahan di level suku bunga rendah.
Indeks
Nikkei secara mingguan berakhir kembali menguat ke level 14309.97.
Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 14500 dan 15905,
sementara support pada level 12415 dan lalu 11780.
Sementara
itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menguat ke
level 20811.16. Minggu ini akan berada antara level support di 19085 dan
18060, sementara resistance di 21270 dan 22855.
Bursa
saham Wall Street minggu lalu menguat kembali terpicu data tenaga kerja
ekonomi yang terus membaik melebihi ekspektasi sebelumnya. Dow Jones
Industrial secara mingguan naik 1.0% ke level 15,134.15, dengan rentang
pasar berikutnya resistance level pada 15544 dan 15600, sementara
support di level 14685 dan 14365. Index S&P 500 minggu lalu juga
menguat 1.0% ke 1,630.37, berikutnya range pasar antara resistance di
level 1686 dan 1700, sementara support pada level 1575 dan 1535.
Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu kembali merosot ke level tiga tahun terendahnya di tengah penguatan mata uang US dollar di level tertinggi tiga tahunnya, di mana harga emas dunia jatuh lagi ke level $1222.00 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara support pada $1155 dan $1045, serta resistance di $1425 serta berikut $1490 per troy ounce. Di Indonesia, harga emas terpantau juga sedikit melemah secara mingguan pada Rp390, 500.
Untuk pasar emas, minggu lalu kembali merosot ke level tiga tahun terendahnya di tengah penguatan mata uang US dollar di level tertinggi tiga tahunnya, di mana harga emas dunia jatuh lagi ke level $1222.00 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara support pada $1155 dan $1045, serta resistance di $1425 serta berikut $1490 per troy ounce. Di Indonesia, harga emas terpantau juga sedikit melemah secara mingguan pada Rp390, 500.
Ketrampilan
seorang investor pada masa-masa ini seperti sedang diuji. Situasi pasar
yang sebagian cenderung sideways, sebagian lagi dalam trend-trend
jangka pendek membutuhkan kemampuan analisis yang jeli supaya tidak
salah ambil keputusan investasi, baik untuk masuk ataupun keluar pasar.
Ketrampilan biasanya berbanding lurus dengan pengalaman atau jam
terbang. Ini juga yang sering menjadi kendala bagi banyak investor
karena masih memiliki banyak aktivitas lain di samping trading
investasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar