Senin, 22 Juli 2013

Analisa Market Tanggal 22 - 26 Juli 2013

Pergerakan bursa pasar modal di Indonesia IHSG pada minggu lalu berlanjut menguat dengan masih berlanjut pula program stimulus dari the Fed yang mendongkrak bursa global dan regional, sehingga IHSG ditutup menguat 1,96% ke level 4.724,41.
Untuk minggu berikutnya ini (22-26 Juli 2013) IHSG akan berpeluang melanjutkan penguatannya secara terbatas. Secara mingguan, IHSG berada antara support level di sekitar posisi 4477 dan kemudian 4370, sedangkan resistance di level 4880 dan 5060.

Mata uang rupiah seminggu lalu terus saja melemah, dengan kembalinya terjadi penguatan US dollar secara global, di mana secara mingguan rupiah ditutup melemah ke level 10.078. Kurs USDIDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 10.200 dan 10.125, sementara support di level 9920 dan 9870.

Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang akan diwarnai oleh sejumlah data ekonomi penting. Secara umum ada sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:
Dari kawasan Amerika: berupa rilis data Existing Home Sales pada Senin malam; disambung dengan data New Home Sales pada Rabu malam; berikutnya rilis Core Durable Goods Orders serta data tenaga kerja Unemployment Claims pada Kamis malam.
•Dari kawasan Inggris dan Eropa: berupa rilis German Flash Manufacturing PMI pada Selasa petang; diikuti dengan rilis German Ifo Business Climate serta Prelim GDP kwartalan Inggris pada Kamis sore.


Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, nilai tukar mata uang dollar terpantau melemah dengan beberapa data ekonomi AS termasuk dari sector perumahan yang kurang menggembirakan, di mana secara mingguan index dollar AS terkoreksi ke level 82.610.

Pekan yang lalu euro dollar sebaliknya terpantau menguat ke posisi level 1.3143. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.2797 dan 1.2660, sementara resistance di 1.3305 dan berikutnya 1.3430.
Poundsterling minggu lalu juga terpantau melanjutkan penguatan dari level terendah tiga tahunnya, dengan pound menguat ke level 1.5266. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level support pada 1.4830 dan 1.4235, sedangkan resistance pada 1.5305 dan kemudian 1.5755.
Untuk USDJPY minggu lalu berakhir menguat tipis ke level 100.65. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 103.80 dan 106.55, serta support pada 93.85 serta level 92.60.
Sementara itu, Aussie dollar terpantau agak rebound dalam seminggu ke level 0.9173. Range minggu ini akan berada di antara support level di 0.8770 dan 0.8320, sementara resistance level di 0.9797 dan 1.0305.

Stock Index Futures
Untuk pasar di stock index futures, pada minggu lalu di regional Asia secara umum menguat walau tidak terlalu tajam masih dalam sentiment positif setelah pernyataan Bernanke yang pertahankan stimulus ekonomi.
Indeks Nikkei secara mingguan berakhir kembali menguat tipis ke level 14589.61. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 15905 dan 17485, sementara support pada level 12415 dan lalu 11780.
Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir agak menguat ke level 21334.04. Minggu ini akan berada antara level support di 19085 dan 18060, sementara resistance di 22855 dan 23500.
Bursa saham Wall Street minggu lalu menguat kembali, bahkan menyentuh rekor baru untuk S&P 500 oleh earnings report sejumlah emiten besar yang mengesankan. Dow Jones Industrial secara mingguan naik 0.6% ke level 15,539.40, dengan rentang pasar berikutnya resistance level pada 15544 dan 15600, sementara support di level 14685 dan 14365. Index S&P 500 minggu lalu juga menguat 0.7% ke 1,691.54 mencetak rekor baru, berikutnya range pasar antara resistance di level 1686 dan 1700, sementara support pada level 1575 dan 1535.

Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu naik lagi dari level tiga tahun terendahnya, di mana harga emas dunia kali ini menguat tipis ke level $1294.15 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara support pada $1155 dan $1045, serta resistance di $1425 serta berikut $1490 per troy ounce. Di Indonesia, harga emas terpantau juga menguat secara mingguan pada Rp419,030.


Dinamika pasar terus bergerak secara aktif, naik turun di pasar investasi. Gejolak situasi ekonomi di kawasan Eropa yang tidak kunjung selesai, ekonomi Amerika yang bangkit tetapi dengan risiko mengintip sana-sini, China yang melambat sebagai motor ekonomi dunia, dan seterusnya. Itu yang ramai terjadi dalam pasar financial global. Kalau Anda tidak punya waktu banyak kesempatan untuk mengikuti dan mengertikan pergerakan pasar demikian, kami dapat membantu Anda sepenuhnya serta memanfaatkannya untuk keputusan investasi yang lebih akurat.

Senin, 08 Juli 2013

Analisa Market Tanggal 8 - 12 Juli 2013

 Pergerakan bursa pasar modal di Indonesia IHSG pada minggu lalu tergelincir lagi dengan masih ramainya aksi jual investor asing dan sentiment negatif oleh naiknya inflasi, sehingga IHSG ditutup melemah 4,5% lebih ke level 4.602,81.
Untuk minggu berikutnya ini (8-12 Juli 2013) IHSG nampaknya cenderung masih variatif dan diwarnai dengan sentiment negatif dalam pasar yang sideways. Secara mingguan, IHSG berada antara support level di sekitar posisi 4477 dan kemudian 4370, sedangkan resistance di level 4880 dan 5060.

Mata uang rupiah seminggu lalu melemah dalam pasar yang agak stabil, sementara masih terjadi penguatan US dollar secara global, di mana secara mingguan rupiah ditutup melemah ke level 9943. Kurs USDIDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 9960 dan 10050, sementara support di level 9870 dan 9815.

Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang akan diwarnai oleh sejumlah data ekonomi penting, walau tidak seramai di minggu pertama. Secara umum ada sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:
• Dari kawasan Amerika: berupa rilis FOMC Meeting Minutes pada Kamis dini hari; disambung dengan data tenaga kerja Unemployment Claims pada Kamis malam; dilanjutkan dengan rilis inflasi PPI dan Prelim UoM Consumer Sentiment pada Jumat malam.
• Dari kawasan Inggris dan Eropa: berupa hasil meeting Eurogroup Meeting pada pada Senin; diikuti dengan rilis Manufacturing Production Inggris pada Selasa petang.
• Dari Indonesia: akan terdapat pengumuman BI dari RDG Bank Indonesia pada Kamis siang. Diperkirakan akan bertahan di level 6% walau tekanan inflasi meningkat yang bisa mendorong kenaikan suku bunga kembali.

Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, nilai tukar mata uang dollar terpantau menguat ke level tertingginya sejak 2010 di tengah data ekonomi Amerika yang terus menguat yang mendorong keyakinan pasar akan kemungkinan penghentian stimulus ekonomi dari the Fed, di mana secara mingguan index dollar AS mananjak ke level 84.430.
Pekan yang lalu euro dollar sebaliknya terpantau merosot ke posisi level 1.2830. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.2797 dan 1.2660, sementara resistance di 1.3305 dan berikutnya 1.3430.
Poundsterling minggu lalu juga terlihat melemah setelah bank sentralnya memutuskan akan tetap bertahan di level suku bunga rendah, dengan pound melorot ke level 1.4896. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level support pada 1.4830 dan 1.4235, sedangkan resistance pada 1.5305 dan kemudian 1.5755.
Untuk USDJPY minggu lalu berakhir menguat ke level 101.22. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 103.80 dan 106.55, serta support pada 93.85 serta level 92.60.
Sementara itu, Aussie dollar terpantau melorot terus dalam seminggu ke level 0.9042. Range minggu ini akan berada di antara support level di 0.8770 dan 0.8320, sementara resistance level di 0.9797 dan 1.0305.

Stock Index Futures
Untuk pasar di stock index futures, pada minggu lalu di regional Asia secara umum menguat terpicu pernyataan bank sentral Eropa yang akan tetap bertahan di level suku bunga rendah.
Indeks Nikkei secara mingguan berakhir kembali menguat ke level 14309.97. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 14500 dan 15905, sementara support pada level 12415 dan lalu 11780.
Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menguat ke level 20811.16. Minggu ini akan berada antara level support di 19085 dan 18060, sementara resistance di 21270 dan 22855.
Bursa saham Wall Street minggu lalu menguat kembali terpicu data tenaga kerja ekonomi yang terus membaik melebihi ekspektasi sebelumnya. Dow Jones Industrial secara mingguan naik 1.0% ke level 15,134.15, dengan rentang pasar berikutnya resistance level pada 15544 dan 15600, sementara support di level 14685 dan 14365. Index S&P 500 minggu lalu juga menguat 1.0% ke 1,630.37, berikutnya range pasar antara resistance di level 1686 dan 1700, sementara support pada level 1575 dan 1535.

Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu kembali merosot ke level tiga tahun terendahnya di tengah penguatan mata uang US dollar di level tertinggi tiga tahunnya, di mana harga emas dunia jatuh lagi ke level $1222.00 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara support pada $1155 dan $1045, serta resistance di $1425 serta berikut $1490 per troy ounce. Di Indonesia, harga emas terpantau juga sedikit melemah secara mingguan pada Rp390, 500.

Ketrampilan seorang investor pada masa-masa ini seperti sedang diuji. Situasi pasar yang sebagian cenderung sideways, sebagian lagi dalam trend-trend jangka pendek membutuhkan kemampuan analisis yang jeli supaya tidak salah ambil keputusan investasi, baik untuk masuk ataupun keluar pasar. Ketrampilan biasanya berbanding lurus dengan pengalaman atau jam terbang. Ini juga yang sering menjadi kendala bagi banyak investor karena masih memiliki banyak aktivitas lain di samping trading investasi.

Senin, 01 Juli 2013

Analisa Market Tanggal 1 - 5 Juli 2013

Pergerakan bursa pasar modal di Indonesia IHSG pada minggu lalu rebound tajam oleh dengan berkurangnya aksi jual investor asing dan masuknya pemodal local, sehingga IHSG ditutup bangkit 3% lebih ke level 4.818,90.
Untuk minggu ini (1-5 Juli 2013) IHSG nampaknya cenderung masih variatif di tengah upaya melanjutkan tren penguatan. Secara mingguan, IHSG berada antara support level di sekitar posisi 4477 dan kemudian 4370, sedangkan resistance di level 4880 dan 5060.

Mata uang rupiah seminggu lalu mulai konsolidatif, sementara masih terjadi penguatan US dollar secara global, di mana secara mingguan ditutup stabil di level 9925. Kurs USDIDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 9960 dan 10050, sementara support di level 9870 dan 9815.

Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang akan diwarnai oleh sejumlah data ekonomi penting yang ramai sebagaimana biasanya di minggu pertama, termasuk pengumuman suku bunga di bank sentral Australia, Inggris dan Eropa, serta data tenaga kerja di Amerika.
Secara umum ada sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:
•Dari kawasan Amerika: berupa rilis data ISM Manufacturing PMI pada Senin malam; diikuti dengan rilis sector tenaga kerja ADP Non-Farm Employment, Trade Balance dan bersamaan dengan Unemployment Claims pada Rabu malam; sementara itu Kamis merupakan libur hari kemerdekaan Amerika; akan diakhiri dengan rilis data tenaga kerja yang jadi perhatian investor global: Non-Farm Employment Change dan Unemployment Rate pada Jumat malam.
•Dari kawasan Inggris dan Eropa: berupa data Manufacturing PMI Inggris pada Senin sore; diikuti dengan rilis Services PMI Inggris pada Rabu petang; berlanjut dengan pengumuman suku bunga MPC Bank of London dan European Central Bank (ECB) pada Kamis petang yang diperkirakan masing-masing akan bertahan di level sama 0.5%.
•Dari kawasan Australia: berupa pengumuman suku bunga bank sentral Australia (RBA) pada Selasa siang yang diperkirakan bertahan di level 2.75%.

Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, nilai tukar mata uang dollar terpantau menguat di tengah kemungkinan penghentian stimulus ekonomi pada September ini, di mana secara mingguan index dollar AS mananjak ke level 83.220.
Pekan yang lalu euro dollar sebaliknya terpantau melemah ke posisi level 1.3009. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.2797 dan 1.2660, sementara resistance di 1.3305 dan berikutnya 1.3430.
Poundsterling minggu lalu juga terlihat melemah di antara data ekonomi Inggris yang kurang menggembirakan, dengan pound melorot ke level 1.5210. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level support pada 1.5008 dan 1.4830, sedangkan resistance pada 1.5755 dan kemudian 1.5877.
Untuk USDJPY minggu lalu berakhir menguat ke level 99.39. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 103.80 dan 106.55, serta support pada 93.85 serta level 92.60.
Sementara itu, Aussie dollar terpantau melorot terus dalam seminggu ke level 0.9138. Range minggu ini akan berada di antara support level di 0.8770 dan 0.8320, sementara resistance level di 0.9797 dan 1.0305.

Stock Index Futures
Untuk pasar di stock index futures, pada minggu lalu di regional Asia secara umum menguat di tengah optimisme yang merebak di pasar atas penguatan ekonomi Amerika dan Jepang sementara kekuatiran akan ketatnya likuiditas di China dianggap sudah berlebihan.
Indeks Nikkei secara mingguan berakhir kembali menguat ke level 13677.32. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 13710 dan 14500, sementara support pada level 11780 dan lalu 11035.
Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menanjak ke level 20719.64. Minggu ini akan berada antara level support di 19445 dan 19085, sementara resistance di 21270 dan 22855.
Bursa saham Wall Street minggu lalu menguat terpicu oleh sejumlah data ekonomi yang membaik mengalahkan akan isyu berakhirnya program stimulus moneter. Dow Jones Industrial secara mingguan naik 0.7% ke level 14,899.47, dengan rentang pasar berikutnya resistance level pada 15544 dan 15600, sementara support di level 14685 dan 14365. Index S&P 500 minggu lalu juga menguat 1.5% ke 1,603.09, berikutnya range pasar antara resistance di level 1686 dan 1700, sementara support pada level 1575 dan 1535.

Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu kembali merosot ke level tiga tahun terendahnya di tengah penguatan mata uang US dollar dan lemahnya aksi beli di pasar, di mana harga emas dunia jatuh lagi ke level $1232.25 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara support pada $1155 dan $1045, serta resistance di $1425 serta berikut $1490 per troy ounce. Di Indonesia, harga emas terpantau juga melemah secara mingguan pada Rp393,250.

Setelah isyu stimulus ekonomi agak mereda, walau secara fundamental belum tuntas, yang mewarnai pasar belakangan ini adalah situasi perkembangan ekonomi di Amerika Serikat. Di sisi lain perkembangan ekonomi domestic Indonesia juga masih dapat menarik dana asing global kembali yang sempat keluar beberapa waktu lalu. Kita melihat bahwa fundamental ekonomi begitu significant dalam memengaruhi pasar.
Bagi investor lokal yang, katakanlah, bukan berlatar belakang pendidikan ekonomi kadang tidak mudah untuk memahami dinamika berbagai indikator perekonomian tersebut. Kendala itu bukan merupakan masalah kalau Anda terus menyimak berita dan analisis pasar. Banyak orang telah mengakuinya. Terima kasih tetap bersama kami karena kami hadir demi mendukung sukses investasi Anda.

Senin, 24 Juni 2013

Market Analisa Tanggal 24 - 28 Juni 2013

Pergerakan bursa pasar modal di Indonesia IHSG pada minggu lalu anjlok tajam oleh maraknya aksi jual investor asing didorong oleh kekhawatiran berakhirnya program stimulus oleh The Fed , sehingga IHSG ditutup anjlok lagi sampai 245,37 poin (5,15%) ke level 4.515,37.
Untuk minggu berikutnya ini (24-28 Juni 2013) IHSG nampaknya cenderung variatif di tengah para investor yang ambil posisi ‘wait and see’. Secara mingguan, IHSG berada antara support level di sekitar posisi 4477 dan kemudian 4300, sedangkan resistance di level 4880 dan 5060.

Mata uang rupiah seminggu lalu masih melemah, di tengah penguatan US dollar secara global, di mana secara mingguan ditutup di level 9925. Kurs USDIDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 9960 dan 10050, sementara support di level 9870 dan 9815.

Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang akan diwarnai oleh sejumlah data ekonomi penting. Secara umum ada sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:
•Dari kawasan Amerika: berupa rilis data Core Durable Goods Orders, CB Consumer Confidence serta New Home Sales pada Selasa malam; diikuti dengan rilis Final GDP kuartalan pada Rabu malam; yang dilanjutkan dengan data Pending Home Sales bersamaan dengan data tenaga kerja Unemployment Claims pada Kamis malam.
•Dari kawasan Inggris dan Eropa: berupa data German Ifo Business Climate pada Senin sore; diikuti dengan rilis Current Account Inggris pada Rabu petang.

Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, nilai tukar mata uang dollar terpantau menguat di tengah perbaikan data ekonomi Amerika, di mana secara mingguan index dollar AS mananjak ke level 82.390. 
Pekan yang lalu euro dollar sebaliknya terpantau melemah ke posisi level 1.3118. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.2797 dan 1.2660, sementara resistance di 1.3305 dan berikutnya 1.3430.
Poundsterling minggu lalu juga terlihat melemah sebagai pair-nya US dollar, dengan pound melorot ke level 1.5426. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level support pada 1.5008 dan 1.4830, sedangkan resistance pada 1.5755 dan kemudian 1.5877. 
Untuk USDJPY minggu lalu berakhir melemah ke level 97.87. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 103.80 dan 106.55, serta support pada 93.85 serta level 92.60. 
Sementara itu, Aussie dollar terpantau melorot terus dalam seminggu ke level 0.9220. Range minggu ini akan berada di antara support level di 0.9160 dan 0.8770, sementara resistance level di 0.9797 dan 1.0305.

Stock Index Futures
Untuk pasar di stock index futures, pada minggu lalu di regional Asia secara umum tergelincir pada pelemahannya yang terpanjang dalam periode dua tahun terakhir ini di antara isyu paket stimulus AS sudah akan berakhir ditambah situasi ketatnya likuiditas di China.
Indeks Nikkei secara mingguan berakhir agak konsolidasi ke level 13230.13. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 13710 dan 14500, sementara support pada level 11780 dan lalu 11035. Sementara itu,
Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir melorot ke level 20246.03. Minggu ini akan berada antara level support di 19085 dan 18060, sementara resistance di 21270 dan 22855.
Bursa saham Wall Street minggu lalu melemah, di posisi koreksi terburuknya sejak April lalu setelah Ben Bernanke menyebutkan bahwa kemungkinan dia akan mengakhiri program stimulus moneter. Dow Jones Industrial secara mingguan turun 1.8% ke level 14,799.55, dengan rentang pasar berikutnya resistance level pada 15544 dan 15600, sementara support di level 14685 dan 14365. Index S&P 500 minggu lalu juga tergelincir 2.1% ke 1,590.84, berikutnya range pasar antara resistance di level 1686 dan 1700, sementara support pada level 1575 dan 1535.

Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu anjlok lagi dalam hiruk pikuk berakhirnya paket stimulus yang telah mendongkrak mata uang US dollar, di mana harga emas dunia jatuh lagi ke level $1294.10 per troy ounce.
Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara support pada $1270 dan $1155, serta resistance di $1425 serta berikut $1490 per troy ounce. Di Indonesia, harga emas terpantau juga melemah secara mingguan pada Rp412,740.

Isu situasi global seperti berakhirnya program stimulus moneter masih terus hangat mengompori situasi pasar. Gejolak pasar ini apakah harus disikapi dengan tindakan mundur dari pasar atau justru saatnya terjun memanfaatkan peluang menjadi topik diskusi yang ramai di antara para investor. Para pelaku investasi saling silang berbeda pendapat di mass media dan forum diskusi. Ini sering membingungkan para investor individual dalam menentukan strategi investasi mereka.

Senin, 10 Juni 2013

Market Analisa Tanggal 10 - 14 Juni 2013

Pergerakan bursa pasar modal di Indonesia IHSG pada minggu lalu anjlok tajam oleh aksi maraknya aksi jual investor asing didorong oleh tingginya kekhawatiran bahwa The Fed berpotensi untuk menarik program stimulusnya, sehingga IHSG ditutup anjlok sampai 163,304 poin atau 4,01% ke level 4.865,32.
Untuk minggu berikutnya ini (10-14 Juni 2013) IHSG nampaknya berpeluang untuk rebound oleh aksi bargain hunting para investor. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level 5060 dan 5251, sedangkan support level di sekitar posisi 4715 dan kemudian 4646.

Mata uang rupiah seminggu lalu konsolidatif, di mana secara mingguan ditutup di level 9803 terhadap USD masih di tengah isyu penguatan dollar secara global. Kurs USDIDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 9850, sementara support di level 9745 dan 9675.

Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang akan diwarnai oleh sejumlah data ekonomi penting, termasuk di antaranya pengumuman suku bunga dari bank sentral di Indonesia dan Selandia Baru.
Secara umum ada sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:
•Dari kawasan Amerika: berupa rilis data Core Retail Sales bersamaan dengan data tenaga kerja Unemployment Claims pada Kamis malam; ditutup dengan rilis Prelim UoM Consumer Sentiment pada Jumat malam.
•Dari kawasan Inggris dan Eropa: berupa data Manufacturing Production Inggris pada Selasa sore; diikuti dengan rilis tenaga kerja Inggris Claimant Count Change pada Rabu petang.
•Dari kawasan Indonesia dan Selandia Baru: berupa pengumuman suku bunga bank sentral Selandia Baru (RBNZ) pada Kamis subuh yang diperkirakan bertahan pada level 2.5o%. demikian pun pengumuman Bank Indonesia mengenai suku bunga (BI rate) pada Kamis siang yang diperkirakan akan bertahan di level 5.75%.

Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, nilai tukar mata uang dollar terpantau agak melemah di tengah optimisme yang terhembus dari Eropa bahwa krisis sudah terlewati, di mana secara mingguan index dollar AS melemah ke level 81.680.
Pekan yang lalu euro dollar terpantau menguat sedikit ke posisi level 1.3218. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.2797 dan 1.2660, sementara resistance di 1.3305 dan berikutnya 1.3430.
Poundsterling minggu lalu terlihat menguat sejalan dengan data ekonomi Inggris yang baik, dengan pound menanjak ke level 1.5533. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level support pada 1.5008 dan 1.4830, sedangkan resistance pada 1.5688 dan kemudian 1.5877.
Untuk USDJPY minggu lalu berakhir melemah ke level 97.56. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 103.80 dan 106.55, serta support pada 95.05 serta level 92.60.
Sementara itu, Aussie dollar terpantau melorot terus dalam seminggu ke level 0.9498. Range minggu ini akan berada di antara support level di 0.9390 dan 0.8770, sementara resistance level di 0.9850 dan 1.0305.

Stock Index Futures
Untuk pasar di stock index futures, pada minggu lalu di regional Asia secara umum melemah di dalam isyu bakalan behentinya stimulus dari the Fed yang pada gilirannya akan memicu kenaikan suku bunga. Indeks Nikkei secara mingguan berakhir melemah ke level 12877.53. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 13710 dan 14500, sementara support pada level 11780 dan lalu 11035. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir melorot ke level 21614.77. Minggu ini akan berada antara level resistance di 23505 dan 23945, sementara support berikutnya 21415 dan 21075.
Bursa saham Wall Street minggu lalu menguat, memangkas kerugian dua minggu berturut-turutnya, terangkat oleh data tenaga kerja yang lebih besar dari ekspektasi pasar. Dow Jones Industrial secara mingguan naik 0.8% ke level 15,244.35, dengan rentang pasar berikutnya resistance level pada 15544 dan 15600, sementara support di level 14880 dan 14365. Index S&P 500 minggu lalu juga menguat 0.8% ke 1,639.77, berikutnya range pasar antara resistance di level 1686 dan 1700, sementara support pada level 1575 dan 1535.

Untuk pasar emas, minggu lalu masih kalem setelah berupaya rebound terbatas, di mana harga emas dunia naik sedikit ke level $1378.95 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara support pada $1320 dan $1155, serta resistance di $1490 serta berikut $1620 per troy ounce. Di Indonesia, harga emas terpantau juga agak melemah secara mingguan pada Rp434,350.

Sejumlah indicator data ekonomi kerap menjadi penggerak pasar, sementara sebagian data ekonomi lainnya sepertinya tidak berdampak terhadap harga di pasar investasi. Kadang seorang investor individual terkecoh dengan pilihan dan analisis fundamental data ekonomi. Hal itu dapat dimengerti kalau tidak mempelajari situasi pasar sebelumnya. Demikianlah, fluktuasi pasar dan data perlu dipelajari hubungan dan kaitannya.

Selasa, 04 Juni 2013

Analisa Market 3 - 7 Juni 2013

Pergerakan bursa pasar modal di Indonesia IHSG pada minggu lalu tergerus kembali oleh aksi net sell dari investor asing di tengah spekulasi akan penahanan stimulus ekonomi dari the Fed, sehingga IHSG ditutup melemah 1,19% ke 5.068.
Untuk minggu berikutnya ini (3-7 Juni 2013) IHSG nampaknya masih akan tertekan atau setidaknya konsolidasi di minggu yang dipotong libur nasional ini. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level 5251 dan 5300, sedangkan support level di sekitar posisi 4990 dan kemudian 4907.

Mata uang rupiah seminggu lalu kembali melemah, di mana secara mingguan ditutup di level 9813 terhadap USD di tengah isyu penguatan dollar secara global. Kurs USDIDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 9850, sementara support di level 9745 dan 9675.

Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang akan diwarnai dengan cukup banyak data ekonomi penting, sebagaimana biasanya di minggu pertama tiap bulan, termasuk di antaranya pengumuman suku bunga dari bank sentral di Australia, Inggris dan Eropa.
Secara umum ada sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:

•Dari kawasan Amerika: berupa rilis data ISM Manufacturing PMI pada Senin malam; dilanjutkan dengan rilis Trade Balance pada Selasa malam; kemudian data ADP Non-Farm Employment Change dan ISM Non-Manufacturing PMI pada Rabu malam; berikutnya data tenaga kerja Unemployment Claims pada Kamis malam; ditutup dengan rilis penting mengenai lapangan pekerjaan: Unemployment Rate dan Non-Farm Employment Change pada Jumat malam.

•Dari kawasan Inggris dan Eropa:
berupa data Manufacturing PMI Inggris pada Senin sore; diikuti dengan rilis lelang obligasi Spanish 10-y Bond Auction, serta suku bunga Inggris (MPC) dan Eropa (ECB) yang diperkirakan bertahan di level masing-masingnya yaitu 0.5% pada Kamis petang.

•Dari kawasan Australia:
berupa pengumuman suku bunga bank sentral Australia (RBA) pada Selasa siang yang diperkirakan bertahan pada level 2.75%.

Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, nilai tukar mata uang dollar terpantau agak melemah sebagai koreksi atas trend penguatannya oleh data ekonomi yang membaik dari AS, di mana secara mingguan index dollar AS melemah sedikit ke level 83.270.

Pekan yang lalu euro dollar terpantau menguat sedikit ke posisi level 1.3003. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.2797 dan 1.2660, sementara resistance di 1.3250 dan berikutnya 1.3430.
Poundsterling minggu lalu terlihat menguat, dengan pound rebound ke level 1.5213. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level support pada 1.5008 dan 1.4830, sedangkan resistance pada 1.5605 dan kemudian 1.5877.
Untuk USDJPY minggu lalu berakhir melemah ke level 100.42. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 103.80 dan 106.55, serta support pada 97.05 serta level 95.92.
Sementara itu, Aussie dollar terpantau melorot dalam seminggu ke level 0.9570. Range minggu ini akan berada di antara support level di 0.9525 dan 0.9390, sementara resistance level di 1.0305 dan 1.0480.

Stock Index Futures
Untuk bursa berjangka, pada minggu lalu di regional Asia secara umum melemah di dalam isyu bakalan behentinya stimulus dari the Fed yang pada gilirannya akan memicu kenaikan suku bunga. Indeks Nikkei secara mingguan berakhir melemah ke level 13744.54. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 14500 dan 15910, sementara support pada level 13000 dan lalu 11780. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menguat ke level 22481.72. Minggu ini akan berada antara level resistance di 23505 dan 23945, sementara support berikutnya 21415 dan 21075.
Bursa saham Wall Street minggu lalu tergelincir di minggunya yang kedua –pertama kalinya sejak November tahun lalu- karena isyu spekulasi akan pemangkasan stimulus oleh the Fed. Dow Jones Industrial secara mingguan turun 1.2% ke level 15,115.57 setelah sempat menyentuh rekor tertingginya di 15,409.39 pada 28 Mei, dengan rentang pasar berikutnya resistance level pada 15544 dan 15600, sementara support di level 14880 dan 14365. Index S&P 500 minggu lalu terpangkas 1.1% ke 1,630.74, berikutnya range pasar antara resistance di level 1686 dan 1700, sementara support pada level 1575 dan 1535.

Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu agak stagnan setelah berupaya rebound di tengah tertahannya rally mata uang dollar, di mana harga emas dunia berada di level $1385.00 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara support pada $1320 dan $1155, serta resistance di $1490 serta berikut $1620 per troy ounce. Di Indonesia, harga emas terpantau juga melemah secara mingguan pada Rp435,930.
Berita pasar, apakah dari the Fed, atau isyu dari kawasan Eropa atau Amerika, kembali memengaruhi pasang surutnya pasar investasi. Satu saat sepertinya memberi harapan, pada kesempatan lain memutuskan ekspektasinya. Sangat tidak menentu. Sering juga spekulasi pasar terbentuk untuk menggerakkan pasar itu sendiri. Kita tidak menyalahkan pasar atas hal tersebut. Pasar tidak pernah salah.

Senin, 27 Mei 2013

Analisa Market Tanggal 27 - 31 Mei 2013

Selama pekan lalu pergerakan pasar cukup banyak dipengaruhi oleh kebijakan moneter dan pidato pernyataan kepala bank sentral seperti Bernanke dan Kuroda. Berikut Agenda Data Fundamental dalam Sepekan ini :

SENIN
Pada hari ini tidak banyak data fundamental yang dirilis, sementara di Inggris dan AS merupakan hari libur nasional. Pukul 07:00 pagi ini dirilis pernyataan hasil meeting MPC Jepang yaitu para pembuat kebijakan moneter mengenai perkembangan hasil kebijakan BoJ terhadap pasar.

SELASA
Data CSPI tahunan Jepang diperkirakan dilevel sama dengan tahun lalu -0.2% bila sesuai atau lebih besar dari -0.2% maka yen dapat menguat namun bila lebih kecil dari perkiraan maka usdjpy naik. Data ekonomi Jerman Import Prices diprediksi turun dari -0.1% ke -0.2% bila sesuai perkiraan membuat melemah nilai euro.
Pada malam hari dirilis data ekonomi AS yaitu S&P CS Composite diperkirakan oleh para pengamat mengalami kenaikan dari sebelumnya 9.3% menjadi 10.2% bila hasilnya sesuai perkiraan hal ini menguatkan dollar. Data ekonomi selanjutnya CX Consumer Confidence yang merupakan data cukup penting. Diperkirakan oleh pengamat yang disurvey data ini naik dari sebelumnya -6 menjadi +2 hal ini jelas akan menguatkan dollar dan bila sebaliknya maka dollar melemah.

RABU
Data ekonomi hari ini cukup beragam dari berbagai negara/kawasan. Pagi ini data ekonomi Jepang dirilis diantaranya data retail sales (penjualan ritel) tahunan, diprediksikan datanya menurun dibanding tahun lalu dari -0.3% ke -0.4%. Kemudian Gubernur BOJ Kuroda dijadwalkan akan berpidato, pasar sangat menantikan kembali pernyataan Kuroda apakah menguatkan atau kembali melemahkan yen. Data ekonomi Australia HIA New Home Sales dan data Construstion Work Done yang menurut survey akan naik dari -0.1% menjadi 1.1% dan bila sesuai perkiraan maka aussie menguat.
Data ekonomi Eropa pukul 14:55- German Unemployment Change hasilnya diperkirakan masih sama dengan data bulan lalu yaitu 4K, dan data German Prelim diperkirakan menguatkan euro karna naik dari -0.5% ke 0.2%, kemudian data money supply eropa naik dari 2.6% ke 2.9% data-data ekonomi ini diperkirakan menguatkan euro. Data ekonomi Inggris dirilis pukul 17:00 yaitu CBI Realized Sales diperkirakan naik dari 1 menjadi 4, diprediksi sterling akan menguat akibat data ini. Pada malam ini tidak ada data ekonomi dari AS yang dirilis.

KAMIS
Data ekonomi Australi pagi ini cukup penting diantaranya Building Approval bulan April diprediksi naik dari sebelumnya -5.5% menjadi 4.1% data ini merupakan data penting karena semakin banyaknya ijin mendirikan bangunan mengindikasikan bertumbuhnya sektor property. Data Private Capital Expenditure juga diprediksi positif, naik dari -1.2% ke 0.7%, kedua data ini diprediksi membuat Aussie menguat setelah dalam beberapa pekan melemah.
Data ekonomi AS pada malam ini yaitu prelim GDP (pendahuluan GDP AS) yang diperkirakan sama dengan data sebelumnya yaitu dilevel 2.5% bila sesuai prediksi dollar terdorong lebih kuat. Data unemployment claims mingguan diprediksi naik dari 340K ke 342K dan ini bisa membuat dollar melemah. Data pending home sales diprediksi lebih rendah dari sebelumnya, turun dari 1.5% ke 1.3%. Bila data penjualan rumah menurun maka dollar dapat melemah.

JUMAT
Pada akhir pekan ini cukup banyak data ekonomi dirilis, dan investor harap berhati-hati mencermati setiap dampak rilis data tersebut. Data Jepang diantaranya Household Spending diprediksi turun dari 5.2% ke 3.1% membuat yen melemah. Data Tokyo Core CPI naik tipis dari -0.3% ke -0.2% dan data Prelim Industrial Production Jepang diperkirakan naik dari 0.2% ke 0.8% hal ini bila sesuai perkiraan mendorong penguatan yen Jepang. Data private sector credit Australia diperkirakan naik tipis dari 0.2% ke 0.3% bila sesuai maka Aussie terdorong menguat.
Data Ekonomi Eropa. Data Retail sales Jerman diprediksi naik dari sebelumnya -0.5% menjadi +0.3% dan data Consumer spending Perancis diprediksi turun dari 1.3% ke -0.5%. Kedua data ini bertolak belakang, namun setidaknya pasar lebih melihat data Jerman, bila sesuai perkiraan naik maka euro akan menguat. Data CPI Flash estimate diperkirakan naik dari 1.2% menjadi 1.4% hal ini psositif untuk euro. Namun tingkat pengangguran di zona eropa diprediksi bertambah dari 12.1% jadi 12.2% hal ini masih menjadi tekanan untuk euro.
Pada malam hari, dirilis data ekonomi AS yaitu core PCE Index, Personal spending dan Chicago PMI serta Revised UoM Consumer Spending diperkirakan hasilnya diprediksi menguatkan dollar AS. Bila sesuai dengan perkiraan dan dollar menguat menjelang penutupan pasar pekan ini.

Mengawali perdagangan pekan ini harga emas batangan di Logam Mulia Antam tidak mengalami pergerakan dimana sama dengan harga penutupan akkhir pekan. Minted Bars ukuran 1 gr dijual Rp. 516000/gr , untuk Minted Bars ukuran 250 gr Rp. 477000/gr menjadi Rp.119.250.000
Untuk buy back yang dipatok Antam hari ini naik Rp. 1000 dari penutupan pekan lalu menjadi Rp 434.000 per gram dari data yang didapat Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam.
Harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Juni tampak mengalami penurunan sebesar 0.4 persen dan akhir pekan ditutup pada posisi 1386.60 dollar per troy ons. Harga emas telah mengalami penurunan sebesar 5.8 persen di bulan Mei ini, mengarah kepada penurunan bulanan untuk dua bulan berturut-turut.
Sementara itu harga emas spot LLG tampak mengalami penurunan harian sebesar 0.6 persen dan ditutup pada posisi 1383 dollar per troy ons. Akan tetapi dalam satu pekan harga emas menguat 2.15 persen, peningkatan mingguan terbesar sejak akhir April lalu. Pagi ini untuk emas global mengalami kenaikan dimana harga spot emas sedang naik 0,29% di posisi 1390,67 dollar AS toz.
Untuk ketersediaan emas yang dijual pagi ini tidak semua ukuran minted bars tersedia dijual khususnya untuk ukuran setengah kilo tidak tersedia.
Perkiraan pergerakan harga emas akan cenderung mengalami pergerakan yang terbatas. Pergerakan harga emas hari ini diperkirakan pada kisaran 1383,70 - 1400 dollar.

Range Today Forex dan Emas 27 Mei 2013

Senin, 20 Mei 2013

Analisa Market Tanggal 20 - 24 Mei 2013

Bursa saham Indonesia pada perdagangan pekan lalu berakhir menguat cukup signifikan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan lalu (13/05-17/05) ditutup pada posisi 5145,683, naik 39,746 poin atau 0,78% dari penutupan pekan sebelumnya (06/05-10/05) di level 5105,937.
Pada minggu ini (20/05 - 24/05), IHSG tampak kembali berhasil mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah yang baru di posisi 5162,381. Secara sektoral, tampak sektor barang konsumsi melejit sangat tajam. Hal ini kemungkinan didorong oleh antisipasi investor dalam menyambut bulan puasa atau Ramadhan yang akan tiba.
Untuk minggu ini, IHSG tampaknya masih berpotensi menguat. Diperkirakan IHSG pada perdagangan pekan ini akan menemukan resistance pada kisaran 5170 dan 5235. Sedangkan support berada di kisaran 5110 dan 5060.

Mata uang rupiah seminggu lalu kembali melemah, di mana secara mingguan ditutup melemah di level 9745 terhadap USD, turun sebesar 11 poin dari posisi penutupan perdagangan minggu sebelumnya. Kurs USDIDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 9770 dan 9820, sementara support di level 9720 dan 9680.

Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang akan diwarnai dengan sejumlah data ekonomi penting, termasuk di antaranya pengumuman suku bunga dari the bank sentral di Australia dan Inggris.
Secara umum ada sejumlah agenda rilis data ekonomi yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:
•Dari kawasan Amerika: agak sepi minggu ini; hanya berupa rilis data existing homes sales dan pidato Bernanke hari Rabu, rilis catatan rapat The Fed Kamis dini hari, serta klaim pengangguran dan penjualan rumah baru pada Kamis malam.
•Dari kawasan Eropa: berupa rilis catatan rapat BOE dan penjualan eceran pada hari Rabu sore. Di hari Kamis siang ada rilis data Flash Manufacturing PMI Perancis dan Jerman juga estimasi pertumbuhan GDP kuartal kedua di Inggris. Pada hari Jumat dini hari Presiden ECB Mario Draghi akan berpidato, sedangkan sore harinya akan dirilis data iklim bisnis Jerman.
•Dari Australia: Monetary Policy Meeting Minutes dari RBA. data ini diharapkan dapat memberikan kisi-kisi apakaha RBA akan menurunkan suku bunga lagi.
•Dari kawasan Asia; Policy Statement, diperkirakan BOJ masih akan mempertahankan kebijakan depresiasi Yen.

Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, nilai tukar mata uang dollar terpantau menguat setelah ada kemungkinan Fed akan kurangi program stimulus, di mana secara mingguan index dollar AS kembali menguat ke level 84.200.
EUR/USD, Pekan yang lalu euro dollar terpantau melemah ke posisi level 1.2838. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.2750 dan 1.2620, sementara resistance di 1.2980 dan berikutnya 1.3080.
GBP/USD, Poundsterling minggu lalu terlihat melemah ke level 1.5169. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level support pada 1.5060 dan 1.4950, sedangkan resistance pada 1.5220 dan kemudian 1.5350.
USD/JPY, Yen minggu lalu berakhir menguat ke level 103.22. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 103.40 dan 103.75, serta support pada 102.20 serta level 101.00
AUD/USD, Sementara itu, Aussie dollar terpantau melemah dalam seminggu ke level 0.9728. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.9855 dan 0.9980, sementara support level di 0.9690 dan 0.9550.

Stock Index Futures
Pada perdagangan di bursa saham kawasan Asia minggu lalu (13/05-17/05) secara umum mengalami penguatan, terutama bursa saham Jepang yang melejit tajam hingga menembus level 15000. Bursa saham Jepang tampak melesat tajam minggu lalu, dipimpin oleh perusahaan-perusahaan leasing. Hal ini diperkirakan didorong oleh kebijakan Perdana Menteri Shinzo Abe yang mendukung praktek leasing, dalam rangka mendorong angka belanja modal di Jepang. Selain itu, dalam programnya, Abe juga diberitakan akan berfokus pada industri pertanian dan ekspor infrastruktur. Untuk rentang indeks Nikkei pada minggu ini, diperkirakan berada di kisaran 14735 hingga 15465.
Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir melemah ke level 23082,68. Minggu ini akan berada antara level resistance di 23245 dan 23400, sedangkan support berikutnya 22720 dan 22535.
Sementara itu dari kawasan AS, menguatnya Wall Street tampaknya didorong oleh data ekonomi AS yang cukup memuaskan minggu lalu. Penjualan ritel AS dilaporkan bertumbuh 0,1% pada periode April 2013, setelah sebelumnya mengalami kontraksi sebesar 0,5%. Building Permits dilaporkan meningkat menjadi 1,02 juta dari sebelumnya 0,89 juta. Sementara itu, Prelim UoM Consumer Sentiment juga meningkat menjadi 83.7 dari sebelumnya 76.4. Rentang indeks Dow Jones minggu ini diperkirakan berada di kisaran 15190 hingga 15440, sedangkan indeks S&P 500 berada di kisaran 1645 hingga 1675.

Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu tampak alami penurunan dan ditutup di level $1355.25 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara support pada $1320 dan $1295, serta resistance di $1400 serta berikut $1470 per troy ounce. Di Indonesia, harga emas terpantau ikut melemah secara mingguan pada Rp424900

Senin, 13 Mei 2013

Analisa Market Tanggal 13 - 17 Mei 2013

Pergerakan bursa pasar modal di Indonesia, IHSG pada minggu lalu terpantau berhasil menembus angka 5100 dan mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah yang baru pada posisi 5115,643. IHSG pada akhirnya ditutup di posisi 5105,937 atau naik 3,66% secara mingguan.
Untuk minggu ini (13 - 17 Mei 2013) IHSG nampaknya berpeluang menguat kembali, seiring dengan masih dominannya sentimen positif. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level 5170 dan 5235, sedangkan support level di sekitar posisi 5050 dan kemudian 5000.

Mata uang rupiah seminggu lalu kembali tenang, di mana secara mingguan ditutup stagnan di level 9734 terhadap USD, hanya naik 1 poin dari posisi penutupan perdagangan minggu sebelumnya. Kurs USDIDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 9750 dan 9780, sementara support di level 9720 dan 9680.

Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang akan diwarnai dengan sejumlah data ekonomi penting, termasuk di antaranya pengumuman suku bunga dari the bank sentral di Australia dan Inggris.
Secara umum ada sejumlah agenda rilis data ekonomi yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:
Dari kawasan Amerika: agak sepi minggu ini; hanya berupa rilis data penjualan eceran pada hari Senin malam. Building permits, inflasi, indeks manufaktur Philly dan klaim pengangguran hari Kamis malam dan indeks keyakinan konsumen UoM Jumat malam.
Dari kawasan Inggris dan Eropa: berupa pertemuan EUROGROUP dan indeks keyakinan konsumen Jerman
Dari Australia: berupa pengumuman anggaran belanja pemerintah Australia.

Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, nilai tukar mata uang dollar terpantau menguat setelah ada kemungkinan Fed akan kurangi program stimulus, di mana secara mingguan index dollar AS kembali turun ke level 83.100.

EUR/USD,Pekan yang lalu euro dollar terpantau melemah ke posisi level 1.2992. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.2910 dan 1.2820, sementara resistance di 1.3080 dan berikutnya 1.3180.

GBP/USD,Poundsterling minggu lalu terlihat melemah ke level 1.5362. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level support pada 1.5220 dan 1.5120, sedangkan resistance pada 1.5460 dan kemudian 1.5570.

USD/JPY, Yen minggu lalu berakhir menguat ke level 101.62. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 102.50 dan 103.44, serta support pada 100.20 serta level 99.00

AUD/USD, Sementara itu, Aussie dollar terpantau melemah dalam seminggu ke level 1.0024. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 1.065 dan 1.180, sementara support level di 0.9820 dan 0.9650.


Stock Index Futures

Untuk pasar di stock index futures, pada minggu lalu di regional Asia secara umum menguat terangkat sentiment positif setelah ECB memangkas suku bunganya ke level terendah. Indeks Nikkei secara mingguan berakhir menguat signifikan ke level 14635. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 15000 dan 15400, sementara support pada level 14500 dan lalu 14280.
Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menguat ke level 23260. Minggu ini akan berada antara level resistance di 23500 dan 23945, sementara support berikutnya 22550 dan 22375.
Bursa saham Wall Street minggu lalu menanjak lagi melanjutkan rally minggu lalu dan mencetak rekor tertinggi baru dengan S&P menembus level 1600 untuk pertama kalinya dalam sejarah terpicu oleh data tenaga kerja yang dirilis lebih baik dari ekspektasi pasar. Dow Jones Industrial secara mingguan menguat ke level 15080.01, dengan rentang pasar berikutnya resistance level pada 15200, sementara support di level 14800 dan 14500. Index S&P 500 minggu lalu menanjak ke level 1624.66. Berikutnya range pasar antara resistance di level 1650 dan 1680, sementara support pada level 1605 dan 1580.

Pasar Emas

Untuk pasar emas, minggu lalu tampak alami penurunan dan ditutup di level $1443.85 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara support pada $1390 dan $1295, serta resistance di $1480 serta berikut $1570 per troy ounce. Di Indonesia, harga emas terpantau ikut melemah secara mingguan pada Rp451,600.

Senin, 06 Mei 2013

Analisa Market Tanggal 6 - 10 Mei 2013

Pergerakan bursa pasar modal di Indonesia IHSG pada minggu lalu terpantau awalnya mencetak rekor baru namun kemudian terkoreksi tajam di akhir minggu akibat S&P yang memangkas outlook Indoesia dari positif ke stabil, sehingga IHSG ditutup melemah 1,03% pada posisi 4925,48, setelah sempat menyentuh level rekor baru sampai ke 5062.
Untuk minggu berikutnya ini (6 - 10 Mei 2013) IHSG nampaknya berpeluang menguat kembali. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level 5062 dan 5100, sedangkan support level di sekitar posisi 4855 dan kemudian 4714.

Mata uang rupiah seminggu lalu kembali tenang, di mana secara mingguan ditutup agak melemah di level 9735 terhadap USD. Kurs USDIDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 9780 dan 9850, sementara support di level 9675 dan 9620.

Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang akan diwarnai dengan sejumlah data ekonomi penting, termasuk di antaranya pengumuman suku bunga dari the bank sentral di Australia dan Inggris.
Secara umum ada sejumlah agenda rilis data ekonomi yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:
•Dari kawasan Amerika: agak sepi minggu ini; hanya berupa rilis data tenaga kerja Unemployment Claims pada Kamis malam; serta pidato Chairman the Fed Ben Bernanke di Chicago pada Jumat malam.
•Dari kawasan Inggris dan Eropa: berupa rilis lelang obligasi Spanish 10-y Bond Auction serta pengumuman suku bunga dari MPC Bank of London pada Kamis sore yang diperkirakan berahan di level 0.5%.
•Dari Australia: berupa pengumuman suku bunga bank sentral Australia (RBA) pada Selasa pagi yang diperkirakan berahan di level 3%.

Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, nilai tukar mata uang dollar terpantau melemah setelah rilis industry sector jasa di Amerika yang melemah, di mana secara mingguan index dollar AS kembali turun ke level 82.080.
EUR/USD,Pekan yang lalu euro dollar terpantau agak menguat ke posisi level 1.3117. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.2750 dan 1.2660, sementara resistance di 1.3380 dan berikutnya 1.3720.
GBP/USD,Poundsterling minggu lalu terlihat menguat, dengan keyakinan bisnis yang melampaui ekspektasi pasar sehingga pound menanjak lagi ke level 1.5570. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level support pada 1.4830 dan 1.4235, sedangkan resistance pada 1.5877 dan kemudian 1.6380.
USD/JPY, Yen minggu lalu berakhir menguat ke level 90.01. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 99.95 dan 101.44, serta support pada 95.92 serta level 92.55.
AUD/USD, Sementara itu, Aussie dollar terpantau menguat dalam seminggu ke level 1.0315. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 1.0480 dan 1.0600, sementara support level di 1.0150 dan 0.9970.

Bursa saham Wall Street minggu lalu menanjak lagi melanjutkan rally minggu lalu dan mencetak rekor tertinggi baru dengan S&P menembus level 1600 untuk pertama kalinya dalam sejarah terpicu oleh data tenaga kerja yang dirilis lebih baik dari ekspektasi pasar. Dow Jones Industrial secara mingguan menguat 1.8% ke level 14968.66, dengan rentang pasar berikutnya resistance level pada 15000, sementara support di level 14365 dan 13785. Index S&P 500 minggu lalu menanjak 2.0% ke level 1608.59. Berikutnya range pasar antara resistance di level 1620 dan 1650, sementara support pada level 1535 dan 1483.

Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu kembali naik terangkat dorongan beli investor global di level harga rendah, di mana harga emas dunia merangkak terus ke level $1468.95 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara support pada $1320 dan $1155, serta resistance di $1620 serta berikut $1670 per troy ounce. Di Indonesia, harga emas terpantau ikut menaik secara mingguan pada Rp459,530.

Senin, 29 April 2013

Analisa Market Tanggal 29 April - 3 Mei 2013

Pergerakan bursa pasar modal di Indonesia IHSG pada minggu lalu terpantau mendatar dalam konsolidasi, sesuai dengan prediksi sebelumnya, cenderung tertekan dipimpin saham Astra dan Telkom, sehingga IHSG ditutup melemah pada posisi 4978,51.
Untuk minggu berikutnya ini (29 April – 3 Mei 2013) IHSG nampaknya berpeluang menguat kembali. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level 5026 dan 5050, sedangkan support level di sekitar posisi 4855 dan kemudian 4714.

Mata uang rupiah seminggu lalu kembali cenderung tenang, di mana secara mingguan ditutup agak melemah di level 9721 terhadap USD. Kurs USDIDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 9780 dan 9850, sementara support di level 9675 dan 9620.
Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang akan diwarnai dengan sejumlah data ekonomi penting yang cukup ramai sebagaimana biasanya di minggu pertama. Ini termasuk di antaranya pengumuman suku bunga dari the Fed dan ECB (Eropa).

Secara umum ada sejumlah agenda rilis data ekonomi yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:
•Dari kawasan Amerika: ada rilis data Pending Home Sales pada Senin malam; diikuti dengan rilis CB Consumer Confidence pada Selasa malam; dilanjutkan dengan data tenaga kerja ADP Non-Farm Employment Change serta data industry ISM Manufacturing pada Rabu malam; kemudian rilis pengumuman suku bunga dari The Fed pada Kamis dini hari yang diperkirakan bertahan tetap di level terendah 0.25%; berikutnya data tenaga kerja Unemployment Claims pada Kamis malam; diakhiri dengan rilis yang sering kali jadi pusat perhatian investor global: Non-Farm Employment Change, Unemployment Rate serta ISM Manufacturing pada Jumat malam.
oDari kawasan Inggris dan Eropa: berupa rilis data Manufacturing PMI Inggris pada Rabu sore; selanjutnya rilis suku bunga bank sentral Eropa, ECB, pada Kamis sore yang kali ini diperkirakan akan turun dari 0.75% menjadi 0.50%.

Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, nilai tukar mata uang dollar terpantau melemah setelah rilis pertumbuhan GDP kuartalan Amerika lebih rendah dari ekspektasi pasar, di mana secara mingguan index dollar AS turun walau tidak drastis ke level 82.470.
Pekan yang lalu euro dollar terpantau melemah tipis ke posisi level 1.3029. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.2750 dan 1.2660, sementara resistance di 1.3380 dan berikutnya 1.3720.
Poundsterling minggu lalu terlihat menguat, dengan pertumbuhan GDP Inggris yang positif dan mengejutkan pasar sehingga pound rebound ke level 1.5474. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level support pada 1.4830 dan 1.4235, sedangkan resistance pada 1.5552 dan kemudian 1.5877.
Untuk USDJPY minggu lalu berakhir terkoreksi ke level 98.05. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 99.95 dan 101.44, serta support pada 95.92 serta level 92.55.
Sementara itu, Aussie dollar terpantau stabil dalam seminggu di seputar level 1.0279. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 1.0480 dan 1.0600, sementara support level di 1.0150 dan 0.9970.

Bursa saham Wall Street minggu lalu mengalami rebound dengan data earnings yang baik dari beberapa emiten dan spekulasi bahwa the Fed bakal melanjutkan program stimulusnya. Dow Jones Industrial secara mingguan menguat 1.1% ke level 14713.31, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 14880 dan 14920, sementara support di level 14365 dan 13785. Index S&P 500 minggu lalu menanjak 1.70% ke level 1579.44. Berikutnya range pasar antara resistance di level 1597 dan 1620, sementara support pada level 1535 dan 1483.

Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu kembali naik terangkat dorongan beli investor global di level harga rendah, di mana harga emas dunia merangkak ke level $1457.35 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara support pada $1320 dan $1155, serta resistance di $1620 serta berikut $1670 per troy ounce. Di Indonesia, harga emas terpantau ikut menaik secara mingguan pada Rp455,120.

Senin, 22 April 2013

Analisa Market Tanggal 22 - 26 April 2013

Pergerakan bursa pasar modal di Indonesia IHSG pada minggu lalu akhirnya menembus level psikologis 5000, di tengah optimisme tinggi para investor atas perekonomian Indonesia walaupun terjadi koreksi di bursa global, sehingga IHSG ditutup pada posisi 4998,46, naik 1,24% dari penutupan pekan sebelumnya.
Untuk minggu berikutnya ini (22-26 April 2013) IHSG nampaknya akan rawan koreksi dalam tahap konsolidasi. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level 5040, sedangkan support level di sekitar posisi 4855 dan kemudian 4714.

Mata uang rupiah seminggu lalu cenderung tenang, di mana secara mingguan ditutup stabil di level 9713 terhadap USD. Kurs USDIDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 9780 dan 9850, sementara support di level 9620 dan 9590.

Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang akan diwarnai dengan sejumlah data ekonomi penting, termasuk di antaranya pengumuman suku bunga dari bank sentral di New Zealand dan Jepang.
Secara umum ada sejumlah agenda rilis data ekonomi yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:
Dari kawasan Amerika: ada rilis data Existing Home Sales pada Senin malam; diikuti dengan rilis New Home Sales pada Selasa malam; dilanjutkan dengan data Core Durable Goods Orders pada Rabu malam; kemudian data tenaga kerja Unemployment Claims pada Kamis malam; diakhiri dengan rilis Advance GDP pada Jumat malam.
Dari kawasan Inggris dan Eropa: berupa rilis data German Flash Manufacturing PMI pada Selasa sore; selanjutnya rilis German Ifo Business Climate pada Rabu sore; kemudian data Prelim GDP Inggris pada Kamis sore; lelang obligasi Spanish 10-y Bond Auction, pengumuman suku bunga MPC dari bank sentral Inggris da ECB (bank sentral Eropa) pada Kamis sore,
Dari kawasan Asia: berupa rilis pengumuman suku bunga dari bank sentral di New Zealand (RBNZ) pada Rabu subuh dan Jepang (BOJ) pada Jumat siang yang diperkirakan bertahan di level masing-masingnya, yaitu 2.50% dan 0.10%.

Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, nilai tukar mata uang dollar terpantau lebih kuat di tengah pelemahan yen karena terdorong kebijakan stimulus di Jepang yang didukung juga oleh kelompok G20, di mana secara mingguan index dollar AS menguat ke level 82.740. Pekan yang lalu euro dollar terpantau melemah tipis ke posisi level 1.3052. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.2750 dan 1.2660, sementara resistance di 1.3380 dan berikutnya 1.3720.
Poundsterling minggu lalu terlihat melemah, dimana pound terkoreksi ke level 1.5230 sementara terjadi pemangkasan rating hutang Inggris. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level support pada 1.4830 dan 1.4235, sedangkan resistance pada 1.5420 dan kemudian 1.5552. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir menanjak ke level 99.53, posisi tertinggi 4 tahunnya. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 100.00 dan 101.44, serta support pada 95.92 serta level 92.55. Sementara itu, Aussie dollar terpantau melorot dalam seminggu ke level 1.0276. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 1.0480 dan 1.0600, sementara support level di 1.0150 dan 0.9970.

Stock Index Futures
Untuk pasar di stock index futures, pada minggu lalu di regional Asia secara umum melemah karena pelemahan ekonomi China dan goncangan bom Boston. Indeks Nikkei secara mingguan berakhir konsolidasi di sekitar level 13316.48. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 13570 dan 14600, sementara support pada level 11780 dan lalu 11035.
Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir melemah ke level 21852.67. Minggu ini akan berada antara level resistance di 23280 dan 23945, sementara support berikutnya 21415 dan 21075.
Bursa saham Wall Street minggu lalu mengalami tekanan oleh meningkatnya risiko dengan peristiwa bom Boston serta data earnings sejumlah emiten yang agak kurang memuaskan. Dow Jones Industrial secara mingguan melemah cukup tajam -2.08% ke level 14542.75, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 14880 dan 14920, sementara support di level 14365 dan 13785. Index S&P 500 minggu lalu terperosok -2.70% ke level 1552.69. Berikutnya range pasar antara resistance di level 1597 dan 1620, sementara support pada level 1483 dan 1450.

Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu masih melemah di tengah anjlok harga terbesar dalam 33 tahun terakhir untuk komoditi logam mulia ini dengan isyu pelemahan ekonomi di China yang bisa memangkas portfolio emas, di mana harga emas dunia merosot ke level $1400.80 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara support pada $1320 dan $1155, serta resistance di $1620 serta berikut $1670 per troy ounce. Di Indonesia, harga emas terpantau ikut menurun secara mingguan pada Rp437,280.

Senin, 15 April 2013

Analisa Market Tanggal 15 - 20 April 2013

Bursa saham Indonesia pada perdagangan pekan lalu berakhir menguat terbatas. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan lalu (08/04-12/04) ditutup pada posisi 4937,210, naik 11,142 poin atau 0,23% dari penutupan pekan sebelumnya (01/04-05/04) di level 4926,068. Untuk minggu ini, IHSG diperkirakan cenderung melemah terbatas, dengan support di kisaran 4870 dan 4830 dan resistance di kisaran 4930 dan 4950.
Pergerakan nilai tukar rupiah selama satu minggu perdagangan (15 - 20 April 2013) tampak mengalami kondisi yang menguat dengan cukup signifikan. Rupiah tampaknya akan masih ditahan untuk tidak melemah terlalu berlebihan karena akan menggangu stabilitas ekonomi dalam negeri. Tampaknya minggu depan pair USD/IDR akan berada dalam range antara resistance di level 9720 dan 9750, sementara support di level 9700 dan 9650.
Bursa Global
Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang akan diwarnai dengan sejumlah data ekonomi penting. Secara umum ada sejumlah agenda rilis data ekonomi yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:
** Dari kawasan Amerika: data Building Permits, Housing Starts, Unemployment Claims, dan Philly Fed Manufacturing Index.
** Dari kawasan Inggris dan Eropa: data German ZEW Economic Sentiment, Claimant Count Change, MPC Meeting Minutes, dan Retail Sales.
Pasar Forex
Indeks Dollar AS pada perdagangan minggu lalusecara umum terpantau menunjukkan tren melemah terhadap beberapa mata uang utama lainnya. Pergerakan indeks Dollar AS setelah dibuka pada kisaran 82.66 di awal minggu perdagangan telah turun sekitar -56 pips atau sekitar -0.67 % dan ditutup pada kisaran 82.1.
Melemahnya mata uang Dollar AS pada minggu ini terkait dengan laporan dari University of Michigan (AS) menyampaikan kepada publik bahwa terjadi penurunan tingkat keyakinan konsumen dan memberikan sinyal adanya perlambatan kinerja sektor konsumsi di bulan April.
Minggu ini range normal pergerakan indeks Dollar AS mingguan diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 81.81 lalu kemudian di 81.52. Sedangkan level resistance pada kisaran 82.59 kemudian pada 83.08.
Kurs Euro pada perdagangan minggu lalu secara umum terpantau menunjukkan tren menguat terhadap Dollar AS. Perdagangan pasangan mata uang EUR/USD ini setelah dibuka pada kisaran 1.2993 di awal minggu perdagangan telah naik sekitar + 117 pips atau sekitar + 0.90 % dan ditutup pada kisaran 1.3111. Euro nampak kembali menguat terhadap Dollar AS seperti pada minggu sebelumnya, namun dengan derajat penguatan yang lebih rendah, sesuai dengan prediksi Analis Vibiz pada Vibiz Weekly Sentiment Forex.
Menguatnya mata uang Euro pada minggu ini terkait dengan laporan dari INSEE (National Institute of Statistics and Economic Studies) Perancis mengumumkan kepada publik bahwa inflasi konsumen di bulan Maret mengalami kenaikan.
Adapun pada perdagangan pada minggu ini range normal perdagangan EUR/USD mingguan diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 1.3006 lalu kemudian di 1.2902. Sedangkan level resistance pada kisaran 1.3176 kemudian pada 1.3242. Pergerakan pasangan mata uang ini diperkirakan akan dipengaruhi oleh beberapa rilis data ekonomi yang diantaranya adalah : German ZEW Economic Sentiment dan ZEW Economic Sentiment.
Kurs Sterling pada perdaganganmingguini (8-13 April) secaraumumterpantaumenunjukkantrenmenguat tipis terhadap Dollar AS.Perdagangan pasangan matauang GBP/USD ini setelah dibuka pada kisaran 1.5306 di awal minggu perdagangantelah naik sekitar + 32 pips atausekitar + 0.21 % dan ditutuppadakisaran 1.5339.
Pada minggulalu Sterling nampak kembali menguat terhadap Dollar AS seperti padaminggusebelumnya, namun dengan derajat penguatan yang lebih rendah, sesuai dengan prediksi Analis Vibiz pada Vibiz Weekly Sentiment Forex.Menguatnya matauang Sterling pada minggu ini terkait dengan laporan pada sektor perumahan yang menunjukkan kinerja cukup positif.
Minggu ini range normal perdagangan GBP/USD mingguan diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 1.5248 lalu kemudian di 1.5156. Sedangkan level resistance pada kisaran 1.5420 kemudian pada 1.5502.
Stock Index Futures
Untuk pasar di stock index futures, pada minggu lalu di regional Asia terpantau menguat, terutama bursa saham Jepang yang masih didorong oleh kuatnya sentimen positif stimulus Bank of Japan. Indeks Nikkei secara mingguan berakhir menguat lagi ke 13490. Kisaran mingguan adalah support 13250 dan 13100, resistance 13530 dan 13600. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menguat terbatas ke level 21757.
Pasar Emas
Pekan lalu harga emas terpantau mengalami penurunan yang sangat tajam dan ditutup pada posisi 1487,16 dollar per troy ons. Diawal pekan ini emas kembali turun akibat adanya sentimen negatif dari penurunan data GDP China sebesar 0,2% menjadi 7,7% dan penurunan data konsumen AS. Hari Senin ini harga emas bercokol di posisi 1440,25 dollar per troy ons.

Kamis, 11 April 2013

Analisa Market Tanggal 8 - 12 April 2013

Pergerakan bursa pasar modal di Indonesia IHSG pada minggu lalu IHSG melemah terbatas, setelah hampir mencapai level 5000. Indeks Harga Saham Gabungan pada pekan lalu (01/04-05/04) ditutup pada posisi 4926,068, turun 14,918 poin atau 0,30% dari penutupan pekan sebelumnya (25/03-29/03) di level 4940,986.

Mata uang rupiah seminggu lalu sempat menguat , dan tampaknya akan masih ditahan untuk tidak melemah terlalu berlebihan karena akan menggangu stabilitas ekonomi dalam negeri. Diperkirakan pekan ini pair USD/IDR akan berada dalam range antara resistance di level 9780 dan 9850, sementara support di level 9620 dan 9590.

Bursa Global
Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang akan diwarnai dengan sejumlah data ekonomi penting. Secara umum ada sejumlah agenda rilis data ekonomi yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:
* * Dari kawasan Amerika: ada rilis data Core Durable Goods Orders, CB Consumer Confidence dan New Home Sales pada Selasa malam; diikuti dengan rilis Pending Home Sales pada Rabu malam; disambung data tenaga kerja Unemployment Claims.catatan meeting Fed pada hari Kamis dini hari dan klaim pengangguran Kamis malam. Penjualan eceran, PPI m/m dan Keyakinan konsumen Jumat malam.
** Dari kawasan Inggris dan Eropa: berupa rilis data produksi manufaktur Inggris pada Selasa malam. Meeting EUROGROUP pada Jumat malam.

Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, nilai tukar mata uang dollar terpantau melemah dengan beberapa rilis data dari sektor tenaga kerja AS yang kurang memuaskan, di mana secara mingguan index dollar AS menguat ke sekitar level 82.55. Pekan yang lalu euro dollar terpantau melemah ke posisi level 1.2990. Untuk minggu ini euro diperkirakan akan mengalami pergerakan pada support 1.2910 dan 1.2835. Sedangkan resistance ada di level 1.3080 dan 1.3200.
Poundsterling minggu lalu terlihat naik terhadap dollar, berakhir menguat secara mingguan ke level 1.5338. minggu ini akan berada di kisaran support 1.5280 dab 1.5150 dan resistance 1.5480 dan 1.5550. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir menguat ke level 97.53. Untuk pekan ini akan berada di kisaran support 97.00 dan 96.20 dan resistance 99.50 dan 103.00. Sementara itu, Aussie dollar terpantau seminggu lalu melemah di level 1.0376. Untuk minggu ini akan berada di level support 1.0300 dan 1.0116 dan resistance 1.0500 dan 1.0584.

Stock Index Futures
Untuk pasar di stock index futures, pada minggu lalu di regional Asia terpantau kembali menguat secara umum, memasuki rally panjang di minggu kesebelasnya, karena sentimen lebih membaiknya perekonomian global. Indeks Nikkei secara mingguan berakhir menguat lagi ke 12800. Kisaran mingguan adalah support 12800 dan 12600, resistance 13300 dan 13500. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir anjlok ke level 21660.

Pasar Emas
Minggu lalu terpantau tergerus bersamaan dengan menguatnya dollar AS, di mana harga emas dunia terkoreksi ke $1579.00 per troy ounce. Harga emas minggu ini akan berada di kisaran support 1570 dan 1550 dan resistance 1590 dan 1620.